REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Gedung Putih pada Senin (5/6) menyatakan Amerika Serikat "berkomitmen untuk meredakan ketegangan" di Teluk setelah beberapa negara Arab memutuskan hubungan dengan Qatar.
"Presiden berkomitmen untuk terus mengadakan pembicaraan dengan semua orang yang terlibat dalam proses itu, dengan semua negara tersebut," kata wanita Juru Bicara Gedung Putin Sarah Sanders sebagaimana dikutip Xinhua, Selasa (6/6) siang. "Kami ingin terus meredakan itu."
Sementara itu, ketika berbicara dalam satu taklimat di Australia, Menteri Pertahanan AS James Mattis pada Senin berusaha meremehkan dampak dari pertikaian diplomatik di Timur Tengah pada aksi melawan ISIS. "Saya positif sama sekali takkan ada dampak yang berasal dari situasi dramatis," kata Mattis.
Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab (UAE), dan Mesir pada Senin pagi menyatakan mereka memutuskan untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar, dengan tuduhan Qatar mendukung terorisme. Doha telah membantah tuduhan tersebut dan menyebutnya "tidak bisa dibenarkan" dan "tanpa dasar".
Libya, Yaman dan Maladewa juga memutuskan hubungan dengan Qatar pada hari yang sama. Sebelumnya seorang pejabat istana kepresidenan Iran pada Senin mengatakan pengucilan dan pemutusan hubungan dengan Qatar takkan membantu Arab Saudi dan sekutunya mengatasi masalah regional, demikian laporan kantor berita resmi Iran, IRNA.
"Era sanksi sudah berakhir, dan pemutusan hubungan diplomatik, penutupan perbatasan, pengepungan semua negara bukan penyelesaian bagi krisis," kata Hamid Aboutalebi, Wakil Kepala Staf Presiden Urusan Politik, di akun Twitternya pada Senin.
Pernyataan Aboutalebi dikeluarkan sebagai reaksi atas keputusan Arab Saudi, UAE, Bahrain dan Mesir untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar, setelah mereka menuduh Doha "mendukung terorisme".
Setelah keputusan Arab Saudi, UAE, Bahrain, Mesir, Yaman dan Libya untuk memutuskan hubungan dengan Qatar pada Senin, perusahaan penerbangan UAE --Emirates, Etihad dan FlyDubai-- memutuskan untuk membekukan penerbangan ke Doha sampai pemberitahuan lebih lanjut.