Selasa 06 Jun 2017 12:05 WIB

Wapres Promosikan Asian Games 2018 ke PM Abe

Wakil Presiden Jusuf Kalla (tengah) bersama Menpora Imam Nahrawi dan Ketua KOI Erick Thohir bersiap rapat Asian Games bersama Inasgoc di Jakarta, Sabtu (25/3).
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Wakil Presiden Jusuf Kalla (tengah) bersama Menpora Imam Nahrawi dan Ketua KOI Erick Thohir bersiap rapat Asian Games bersama Inasgoc di Jakarta, Sabtu (25/3).

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Wakil Presiden Jusuf Kalla selaku ketua pengarah Panitia Pelaksana Asian Games mempromosikan penyelenggaraan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang kepada Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Pada kesempatan itu, JK juga melakukan pitching atau penjajakan kerja sama Asian Games dengan Jepang. 

Juru Bicara Wapres Husain Abdullah mengatakan di Tokyo, Selasa (6/6), mengatakan pitching atau penjajakan kerja sama tentang Asian Games 2018 tersebut dilakukan saat keduanya menghadiri resepsi koktail dan makan malam yang diselenggarakan Nikkei di Hotel Imperial Tokyo, Senin malam.

"Pak Wapres mengharapkan Indonesia dan Jepang dapat bermitra dalam menyelenggarakan Asian Games mengingat Tokyo juga akan menjadi tuan rumah Olimpiade 2020," kata Husain.

Menurut Husain, kemitraan dalam penyelenggaraan ajang olahraga tersebut juga pernah dilakukan saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games di Jakarta pada 1962.

Namun, Husain menambahkan, hasil pembicaraan JK dengan Abe belum terlihat. Sebab, pembicaraannya masih bersifat informal.

Saat ini, pemerintah Indonesia dan Komite Penyelenggara Asian Games Indonesia (INASGOC) telah memulai penawaran sponsorship ajang Asian Games di Jakarta dan Palembang, 18 Agustus-2 September 2018.

Di dalam negeri, Wapres RI telah melakukan pertemuan terkait sponsorship Asian Games dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno dan pimpinan perusahaan BUMN, antara lain Bank Mandiri, BNI, BRI, Pertamina, dan PT Telkom.

Secara keseluruhan, pemerintah menargetkan pemasukan sekitar Rp 1,5 hingga Rp 2 triliun dari sponsorship Asian Games 2018.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement