REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulan Ramadhan menjadi ladang amal ibadah bagi umat Islam, sehingga pada bulan ini umat Islam banyak yang menyisihkan sebagaian hartanya untuk diberikan kepada kaum dhuafa. Mereka ada yang berzakat melalui lembaga filantropi dan ada juga yang diberikan secara langsung.
Direktur Badan Amin Zakat Nasional (Baznas), Muhammad Nasir Tajang mengatakan, Baznas menjadikan Bulan Ramadhan ini sebagai bulan zakat Indonesia. Menurut dia, pada bulan ini Baznas menargetkan penerimaan zakat mencapai Rp 2,3 triliun. Ia pun berharap agar tahun ini perolehan zakat secara nasional meningkat 30 persen.
"Makanya bulan puasa ini kita jadikan sebagai bulan zakat Indonesia. Jadi mulai dari awal sampai akhir ini (Bulan Ramadhan) kita akan kampanyekan zakat," ujar Nasir saat berbincang dengan Republika.co.id, belum lama ini.
Selain itu, kata dia, Baznas juga sudah mempunyai beberapa program-program khusus untuk memberdayakan masyarakat miskin. Sementara, bulan puasa ini menjadi momentum untuk meningkatkan penerimaan zakat. "Kami akan tingkatkan komunikasi dengan penyaluran-penyaluran dengan memanfaatkan momen bulan puasa ini," katanya.
Pada bulan Ramadhan ini, Baznas juga telah menyiapkan beberapa program buka bersama di desa-desa yang menjadi binaan Baznas. Bahkan, Baznas telah menyiapkan Rumah Sehat Baznas, sehingga masyarakat yang kurang mampu tetap dapat berobat. "Kita juga punya Rumah Sehat Baznas, yang punya kartu anggota kita ajak buka bersama sekaligus kita tampung saran-saram mereka," kata Nasir.