REPUBLIKA.CO.ID, Ada satu paganan yang selalu ada saat berbuka puasa di setiap keluarga Muslim Sudan. Seperti tidak pernah bosan, mereka memasaknya setiap hari untuk iftar. Makanan ini berbentuk sup dan cukup ringan di perut.
Bagi setiap keluarga Sudan, makanan memainkan peran penting di bulan Ramadhan. Harus ada makanan khusus yang akhirnya menjadi tradisi. Jenisnya berbeda tergantung wilayah dan etnis.
Contohnya, wilayah Utara memiliki makanan khas yang disebut Nuaimiah. Sup ini harus ada di meja setiap berbuka. Nuaimiah adalah sup yang berisi bawang putih kering, daging cincang, kacang-kacangan, saus tomat, tepung, rempah dan laban atau yogurt.
Sebagian besar orang Sudan memang lebih senang makan sup. Ini membuat perut mereka lebih nyaman. Cara meracik paganan itu pun cukup mudah.
Pertama, cacah bawang putih dan goreng hingga menguning. Kemudian masukan daging cincang, air dan semua bumbu, masak sekitar 15 menit. Di tempat terpisah, campur mentega, tepung dan yogurt. Campurkan dengan masakan tadi dan masak sekitar 10 menit.
Selain sup ini, orang Sudan juga suka makan salad kacang dan tomat. Cara membuatnya sangat mudah, hanya tomat dipotong dadu, tambah garam dan lemon kemudian campur dengan peanut butter. Tambahkan sesame atau minyak zaitun dan bawang putih jika suka.
Salad lain yang juga sangat digemari adalah salad mentimun, wortel dan sayuran lainnya. Bumbunya sama dengan salad tomat di atas. Variasi ini biasanya disebut raita oleh orang India. Salad juga bisa dibuat dari buah-buahan.