Selasa 06 Jun 2017 15:51 WIB

Gerindra Buka Peluang untuk Ridwan Kamil Asal 'Insaf'

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Teguh Firmansyah
Ridwan Kamil
Foto: Republika/Edi Yusuf
Ridwan Kamil

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono mengatakan, Partai Gerindra masih menggodok sejumlah nama yang akan diusung dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2018 mendatang.

Namun, ia menyatakan kemungkinan besar tidak akan mengusung Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.  "Partai Gerindra kelihatannya sudah hampir pasti tidak mendukung (Ridwan Kamil)," kata Ferry dalam diskusi survei Indo Barometer bertajuk 'Permasalahan Jawa Barat dan Peluang Cagub 2018 Pasca Pilkada DKI Jakarta' di Hotel Savoy Homann, Kota Bandung, Selasa (6/6).

Meski demikian, Ferry mengatakan Partai Gerindra bisa saja berubah membuka peluang kepada arsitek lulusan ITB tersebut. Asalkan pria yang akrab disapa Emil itu 'insaf' dan datang kepada Gerindra. "Kalau Ridwan Kamil bisa insyaf dan kembali ke jalan benar Partai Gerindra bisa terbuka," ujarnya.

Menurutnya, Partai Gerindra sudah terlanjur kecewa dengan sikap Emil. Ridwan Kamil telah menerima dukungan deklrasi dari Partai Nasdem yang salah satu syaratnya yakni bersedia mendukung Joko Widodo dalam Pilpres 2019 mendatang.

Ferry menyebutkan Emil menjadi Wali Kota Bandung dan namanya bisa sebesar saat ini setelah diusung oleh Partai Gerindra. Namun sikapnya yang menerima dukungan Partai Nasdem dianggap mengecewakan.

"Untuk Ridwan Kamil, alangkah baiknya sebelum lakukan deklarasi dengan Nasdem meski itu haknya, tapi akan jauh fatsun dan etika kalau beliau kasih tahu Gerindra dan Pak Prabowo sehingga nggak ada penafsiran. Tapi ini tiba-tiba Nasdem, apalagi ada klausul ada dukung Jokowi 2019 padahal belum tentu Jokowi kepilih lagi. Ini sangat ganggu perasaan kami," tutur Ferry lebih lanjut kepada wartawan.

Apalagi, ujarnya, muncul isu Emil menerima dukungan Nasdem karena ada kasus di Kejaksaan Agung yang membelitnya. Meskipun belum dipastikan terkait hal ini, namun hal tersebut menjadi citra buruk yang mengindikasikan barter politik.

Oleh karena itu, ia menilai Partai Gerindra lebih baik mencari calon lain untuk diusung. Menurutnya masih banyak kandidat lain yang potensial untuk didukung dalam perhelatan akbar 2018 mendatang tersebut. "Dibanding sekarang tunduk tapi kasus dibarter kesediaan Ridwan Kamil jadi Nasdem. Gerindra mending cari lain yang lebih terhormat," ucapnya.

Baca juga,  Ini Alasan Nasdem Dukung Ridwan Kamil di Pilgub Jabar.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement