REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Depok menargetkan pada Ramadhan tahun 2017 ini mampu mengumpulkan zakat fitrah senilai Rp 1 miliar. Target tersebut merupakan perhitungan dari pendapatan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan warga Depok hingga akhir Ramadhan 1438 Hijriah.
Target tersebut ditetapkan berdasarkan rapat gabungan Baznas bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI), Sekretaris Daerah (Setda), Kepala Bagian Sosial Pemerintah Kota Depok, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Depok dan Kementerian Agama Kota Depok.
"Selain itu, melalui hasil rapat tersebut diputuskan zakat fitrah di bulan Ramadhan senilai Rp 27.500," ujar Ketua Baznas Kota Depok Encep Hidayat, Selasa (6/6).
Encep mengatakan, hingga saat ini zakat fitrah di Depok telah terkumpul sekitar Rp 200 juta. Pengumpulan zakat fitrah sudah dilakukan sejak tiga bulan kemarin, khususnya kepada para ASN di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Depok.
"Jumlah ASN Depok ada 7.000 orang. Karena itu, jika satu ASN berzakat senilai Rp. 100 ribu, maka akan terkumpul sekitar Rp. 700 juta," kata Encep.
Menurut Encep, ASN di Depok rata-rata sudah tergolong muzakki (pemberi zakat), karena gajinya sudah mencukupi. Seharusnya bisa dikoordinasi untuk bisa membayar zakat melalui Baznas.
Dia mengatakan, masih banyak yang belum memahami tentang arti zakat secara utuh. "Karena itu, kami akan gencar memberikan pemahaman terkait zakat, infaq dan sedekah. Untuk pertama yang kita sisir adalah zakat karena sudah menjadi kewajiban. Zakat itu wajib sebagaimana wajibnya salat," kata Encep.
Encep menambahkan, dalam program zakat Baznas, pihaknya menyisir para mustahiq (penerima zakat) yang terhubung dengan program pemerintah. Karena itu, program tersebut akan kembali lagi ke masyarakat.
"Sedangkan penyaluran dana Baznas meliputi pemberian santunan kepada para mustahiq di Kota Depok, perbaikan 11 Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan program kafe sepeda untuk warga kurang mampu di Depok," kata Encep.