REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah RI mengimbau para warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Qatar untuk tetap tenang dan waspada terkait perkembangan situasi keamanan di negara tersebut.
"Komunitas Indonesia di Qatar diimbau untuk tetap tenang namun waspada serta terus mengikuti perkembangan situasi keamanan di sekitarnya melalui berbagai sarana," tulis pernyataan pers dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Doha seperti dilansir Antara, Selasa (6/6).
Saat ini, Duta Besar RI untuk Qatar Muhamad Basri Sidehabi sedang melakukan koordinasi dengan otoritas setempat guna memastikan keamanan dan keselamatan WNI di Qatar.
Basri juga sudah bertemu dengan masyarakat Indonesia pada Senin (5/6) di Kompleks Al Khor Community, Kota Alkhor, sekitar 60 kilometer dari Doha. Pada pertemuan itu, warga Indonesia diminta tidak panik pascapemutusan hubungan diplomatik Arab Saudi, Persatuan Emirat Arab, Bahrain, Mesir dan Yaman dengan Qatar.
"Tidak perlu mengambil langkah-langkah yang berlebihan mengingat situasi di Qatar masih aman dan terkendali," ujar Basri.
Menurut Basri, KBRI Doha telah mempersiapkan langkah guna mengantisipasi kondisi keamanan di lapangan. "Dubes adalah orang terakhir yang akan meninggalkan Qatar. Kondisi politik ini sudah terjadi pada tahun 2014 lalu sehingga masyarakat tidak perlu khawatir," ujar dia.
Kunjungan ke Alkhor tersebut juga merupakan upaya KBRI untuk menunjukan kepada WNI bahwa kondisi politik dan keamanan di Qatar berjalan normal seperti biasanya.
Dubes RI bersama beberapa staf KBRI Doha juga memantau langsung kondisi di berbagai tempat, seperti di jalan-jalan, pusat pebelanjaan dan tempat keramaian lainnya.
KBRI di Doha menyatakan kondisi politik dan keamanan di Qatar sampai hari ini berjalan normal serta tidak terdapat tanda-tanda meningkatnya eskalasi politik dan keamanan.
Namun, terdapat peningkatan jumlah aparat keamanan, khususnya di kawasan-kawasan yang dianggap penting, seperti pusat pemerintahan, tempat-tempat ibadah, bandara, stasiun, terminal bis, fasilitas publik, serta pusat perbelanjaan.
Terkait situasi politik di Timur Tengah, Pemerintah Indonesia menyatakan prihatin. "Indonesia dengan prihatin mengikuti secara dekat perkembangan situasi di Timur Tengah saat ini," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir pada Senin (5/6).
Pemerintah Indonesia kembali menekankan agar semua negara menghormati prinsip hubungan internasional, seperti saling menghormati kedaulatan masing-masing negara dan tidak ikut campur urusan dalam negeri negara lain.
Pemerintah Indonesia mengajak semua pihak untuk terus bekerja sama dalam memerangi terorisme dan radikalisme.
"Indonesia mengajak semua pihak untuk menyatukan langkah dalam memerangi terorisme dan berkontribusi dalam menjaga keamanan dan stabilitas kawasan dan global," ujar Arrmanatha.