REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Sandiaga Uno bertemu dan berbuka puasa bersama para aktivis Jakarta di Restoran Al Jazeera Johar, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (6/6). Meskipun ada kedekatan yang terbangun dalam bukber itu, Sandiaga tetap berharap jika dirinya nanti berada di pemerintahan bersama Gubernur Anies Baswedan, posisi aktivis tetap aktif dan kritis.
"Posisi aktivis tetap, menjadi aktivis yang kritis dan jangan jadi bagian dari pemerintah, karena kita justru ingin dikawal," kata Sandiaga.
Menurutnya, aktivis tetap kritis sehingga siapa pun nanti yang akan berada di pemerintahan maka harus siap menanggapi kritik dari para aktivis, bahkan Sandiaga pun siap jika nantinya didemo. "Seandainya didemo tetap harus siap karena kita didemo ada sebabnya dan kita akan hadapi," kata Sandiaga.
Dia berharap penyampaian gagasan melalui demo tidak dilakukan di jalan, melainkan melalui forum dialog agar gagasan dari para aktivis tersampaikan khususnya kepada pemerintah. "Bagi saya tidak melarang untuk turun ke jalan tetapi alangkah baiknya jika dilakukan dialog karena kalau di jalan nanti bikin macet," kata Sandiaga.
Dia meyakini gagasan dari para aktivis bersifat konstruktif yakni dapat menyempurnakan kebijakan yang dianggap merugikan warga. Bagaimanapun juga gagasan itu tetap diperlukan. "Pengalaman lapangan dari para aktivis ini dapat digunakan menyelesaikan permasalahan sosial yang ada," kata Sandiaga.