REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Anggota Polres Kupang Kota Aiptu Fransisco de Araujo yang menembak kepalanya sendiri masih kritis dan dirawat intensif di ICU RSB Kupang.
"Sampai saat ini masih dirawat intensif tim medis," kata Kepala RS Bhayangkara Kupang Kompol dr Marthinus Ginting kepada wartawan di rumah sakit milik Polri itu, Kupang, Selasa (6/6).
Penanganan yang sedang dilakukan selain memberikan pasokan darah sebagai kebutuhan korban mengganti darah yang hilang, tetapi juga membantu pernapasan dengan memasang alat pernapasan. "Ya peralatan ventillator juga sudah kita pasang membantu pernapasannya," katanya.
Penanganan yang dilakukan itu, kata dr Ginting, dalam upaya menstabilkan kondisi korban. Jika kondisi masih belum stabil, tim dokter belum bisa melakukan tindakan lebih. Misalnya melakukan 'ct scan' untuk mengetahui kondisi luka yang ada di dala kepala korban.
"Kami belum bisa lakukan ct scan karena kondisi korban masih belum stabil," katanya. Dia menyebut secara kasat mata ada lubang di kepala bagian belakang telinga kanan yang menembus kepala bagian kiri. "Ya berdiamater sekitar 1 cm," katanya.
Kapolres Kupang Kota AKBP Anthon Chriestianto Nugroho mengatakan korban Aiptu Araujo anggota yang baik dan taat melaksanakan tugasnya. Araujo dalam keseharian berdinas sebagai Pelaksana Kepala Unit Pengamanan Obyek Vital (Pamobvit) Satuan Shabara Polres Kupang Kota.
"Saya pastikan yang bersangkutan tidak punya masalah kedinasan sebagai anggota Polri di Polres Kupang Kota," kata Kapolres Anthon.
Bekas Wakapokres Kupang itu berharap tim dokter bisa melakukan penyelamatan korban. Terhadap kepemilikan senjata, Kapolres Anthon mengaku yang bersangkutan layak memegang senjata jenis revolver itu. Dari sisi fisik dan mental, Araujo layak secara syarat memegang senjata berlaras pendek itu.
Untuk motif kejadian iu, Kapokres Anthon mengatakan sedang dalam penyelidikan anggota. "Tempat kejadian di kamar korban sudah diolah petugas dan sedang diselidiki," katanya.
Aiptu Fransisco de Araujo sekarat hingga saat ini setelah menembak kepalanya sendiri di kamar tidurnya di bilangan Lasikode Kota Kupang, Senin (6/6) sekitar pukul 07.30 WITA. Korban memilih menembak kepalanya sendiri setelahbpulang menghantar anak bungsunya Fadli Araujo ke sekolahnya.
Aiptu Fransisco yang kelahiran Timor Leste itu memiliki seorang istri bernama Martina Araujo dengan tiga anak, masing-masing Mebi Arujo, Putri Araujo dan Fadli Araujo. Hingga berita ini dibuat kondisi Aiptu Araujo masih kritis dan dirawat intensif tim dokter RS Bhayangkara Kupang.