Rabu 07 Jun 2017 04:20 WIB

Imam Masjid Inggris Tolak Shalatkan Jenazah Peneror London

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Andri Saubani
Foto salah satu pelaku teror London, Youssef Zaghba.
Foto: EPA/London Metropolitan Police
Foto salah satu pelaku teror London, Youssef Zaghba.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON – Lebih dari 130 imam masjid yang tersebar di Inggris menolak untuk melakukan shalat jenazah terhadap tiga pelaku teror di London Bridge dan Borough Market. Mereka menilai, aksi yang dilakukan oleh pelaku tidak mencerminkan nilai-nilai yang diajarkan oleh Islam.

Dalam keterangan resminya lewat situs Dewan Muslim Inggris (MCB), Rabu (7/6) waktu setempat, para imam tersebut menolak untuk melakukan shalat jenazah atau terlibat dalam proses pemakaman tiga pelaku teror di London Bridge dan Borough Market tersebut.

Setidaknya, ada 130 imam dan pemimpin keagamaan lainnya yang mendukung sikap tersebut. “Kami tidak akan melakukan shalat jenazah atau pemakaman secara islam terhadap para pelaku. Kami juga meminta kepada semua imam dan pemimpin keagamaan lainnya untuk melakukan hal serupa dan tidak memberikan kehormatan tersebut kepada para pelaku,” tulis peryataan resmi para Imam tersebut, seperti dikutip Middle East Eye, Rabu (7/6).

Menurut Imam Abdullah Hasan, yang juga tergabung dalam Imams Against Domestic Abuse, sikap ini tidak terlepas dari aksi yang dilakukan oleh para pelaku. Terlebih, pelaku mengatasnamakan Islam saat melakukan aksi teror tersebut. Padahal, Islam tidak pernah mengajarkan kekerasan.

Dalam pernyataan tersebut, para Imam tersebut juga menyebutkan, para teroris tersebut bukan menceminkan Islam yang sesungguhnya. “Kami benar-benar terluka atas aksi teror yang kembali terjadi di negeri ini (Inggris). Mereka pun beranggapan telah memiliki legitimasi agama atas tindakan mereka. Kami menegaskan, perbuatan tercela tidak pernah mendapatkan legitimasi dan simpati dari kami.”

Lebih lanjut, para imam tersebut mengungkapkan, perilaku teror tersebut hanya bertujuan untuk memecah belah Inggris. Untuk itu, para imam, ini meminta masyarakat Inggris untuk tetap bersatu dalam menghadapi berbagai aksi teror. “Kami meminta masyarakat untuk tetap bersatu dalam menghadapi aksi-aksi pengecut ini. Tidak seperti para teroris, kami menjunjung tinggi rasa cinta dan kasih sayang,” tulis pernyataan resmi para imam tersebut.

Pernyataan itu pun ditandatangani oleh berbagai imam dari berbagai masjid di Inggris. Mulai dari Imam Masjid di Leeds, Imam Qari Asim, hingga ahli agama Islam dari Universitas Cambridge, Timothy Winter.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement