Senin 08 May 2017 06:17 WIB

Risma Sebut Penggunaan Gas Tingkatkan Kesejahteraan Warga

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan (kanan) didampingi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (kedua kanan) menyimak penjelasan teknisi PT Perusahaan Gas Negara (PGN) (Persero) Tbk usai Peresmian Jaringan Gas Bumi Kota Surabaya di Rumah Susun Penjaringan, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (7/5).
Foto: Antara/Didik Suhartono
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan (kanan) didampingi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (kedua kanan) menyimak penjelasan teknisi PT Perusahaan Gas Negara (PGN) (Persero) Tbk usai Peresmian Jaringan Gas Bumi Kota Surabaya di Rumah Susun Penjaringan, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (7/5).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Rismaharini meminta pemerintah mengalokasikan tambahan jaringan gas di Kota Surabaya. Tahun lalu, kota Surabaya mendapat 24 ribu sambungan gas. Tahun ini, tidak ada alokasi.

Menurut dia, warga Surabaya merasakan manfaat setelah memakai gas yakni murah, praktis, ada setiap saat, bersih, dan aman. "Penghematan yang didapat telah meningkatkan kesejahteraan warga," kata Risma saat menghadiri peresmian jaringan gas rumah tangga di Rumah Susun Penjaringan Sari, Rungkut, Surabaya, Jatim, Ahad (7/5).

Jonan Janjikan Tambahan Sambungan Gas Lewat Dana APBN

Persemian jarinagn gas dilakukan oleh menteri ESDM Ignasiun Jonan. Selain Jonan, hadir dalam peresmian antara lain Wakil Ketua Komisi VII DPR Syaikhul Islam Ali, Dirjen Migas Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja, dan Dirut PT PGN (Persero) Tbk Jobi Triananda Hasjim.

Selain penghematan bagi pengguna, pemanfatan gas rumah tangga juga mengurangi impor elpiji sebesar 20 ribu ton per tahun secara nasional dan khusus Surabaya sebanyak 2.600 ton per tahun.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement