REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Meski Ramadhan, Asosiasi Agen Perjalanan dan Wisata Indonesia (Asita) NTB melihat tingkat kunjungan wisatawan mancanegara masih bagus bahkan cenderung meningkat. Hal ini tak lepas dari pembenahan yang terus dilakukan sektor pariwisata NTB.
Ketua DPD Asita NTB Dewantoro Umbu Joka menjelaskan, wisman tetap datang ke NTB meski saat ini memasuki Ramadhan. Wisman umumnya sudah tahu tentang hal itu dan tidak terkendala.
''Klien wisman banyak yang masuk sehingga sejauh ini inbound bagus. Operator punya banyak seri sehingga kunjungan wisman naik,'' ungkap Umbu di Kampung Ramadhan, Selasa (6/6).
Seri perjalanan tiap biro per bulan bisa membawa puluhan wisman Eropa ke NTB. Tiap tahun sendiri ada lima hingga enam seri. Tahun ini, Umbu memprediksi bisa dua kali lipat sampai 12 seri.
Selain itu, biro-biro perjalanan juga kreatif membuat seri-seri khusus seperti seri untuk anak sekolah dan orang dewasa yang ingin liburan musim panas. Tiap seri memiliki kuota minimal 20 orang. ''Mereka jual paket khusus anak-anak dan dewasa, jadi dibuat segmen,'' kata Umbu.
''Peningkatan kunjungan wisman ini efek banyak hal termasuk perbaikan Lombok yang terus menerus. Kalau bagus kan mudah promosinya,'' kata dia.
Kalau semua bekerja sama, target 3,5 juta wisman dan wisatawan nusantara yang datang ke NTB pada 2017 bisa tercapai. Bagi pelaku industri sendiri, angka itu tidak terlalu jadi soal karena target mereka adalah sebanyak-banyak wisatawan agar bisnis mereka tidak rugi.
Ia melihat sejauh ini semua masih dalam jalur yang tepat untuk meraih target itu. Tinggal bagaimana terus meningkatkan atraksi yang memikat wisatawan.
Kehadiran imam-imam internasional di Pesona Khazanah Ramadhan ia nilai sebagai hal menarik. Tapi perlua ada variasi acara sehingga daya tariknya tidak hanya diimami shalat oleh imam internasional.
Perlu ada terobosan tidak biasa untuk menciptakan atrakasi yang menarik terutama bagi orang di luar NTB. ''Apa yang Muslim mau pas Ramadhan? Misalnya hadiah umrah. Itu kan bisa dibuat,'' kata Umbu.
Ia berencana akan menggelar pembagian takjil berhadiah dimana di dalamnya ada muatan edukasi seperti ada syarat membaca surat pendek bila ingin mendapat hadiah. Harapannya, ada edukasi religi bagi pengunjung.
Dari sisi okupasi kamar hotel secara umum bagus meski Ramadhan biasanya low season. Okupasi di Gili saja sekitar 80 persen meski pasarnya memang berbeda. Okupasi hotel-hotel di kota juga masih bagus, sekitar 70 persen. Secara umum okupasi saat Ramadhan tahun ini lebih bagus dari tahun lalu.