Rabu 07 Jun 2017 20:33 WIB

Bekraf Siapkan 'Selebrasia' Sambut Asian Games 2018

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Gita Amanda
Papan waktu hitung mundur Asian Games 2018 di Palembang.
Foto: Humas KONI Sumsel
Papan waktu hitung mundur Asian Games 2018 di Palembang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mendapat tugas untuk mempersiapkan sambutan dan acara pendukung Asia Games 2018. Kegiatan pendukung tersebut diharap mampu memeriahkan pagelaran empat tahunan tersebut.

Kepala Bekraf Triawan Munaf mengatakan, Bekraf telah menyiapkan berbagai agenda untuk menyambut Asian Games. Rencananya berbagai acara tersebut akan dimulai pada 18 Agustus 2017 dan berakhir pada 18 Agustus 2018.

"Sebagai tuan rumah Asian Games Indonesia harus bisa memanfaatkan seoptimal mungkin bukan hanya event olahraga tetapi juga event-event, seperti budaya, event seni dan juga event ekonomi," ujar Triawan di Istana Negara, Rabu (6/7).

Berbagai kegiatan pendukung ini diharap mampu meningkatkan gairah keikutsertaan masyarakat dan para stakholder kreatif dalam meningkatkan pertumbuhan transaksi jual beli yang berkaitan dengan Asian Games. Rangkaian kegiatan seperti acara musik, olahraga, festival film, hingga kuliner akan dipersembahkan Bekraf untuk masyarakat. Kegiatan tersebut pun tak hanya melibatkan para pegiat kreatif dari Indonesia, tapi dari negara-negara Asia yang ikut serta dalam Asian Games.

Pagelaran ini akan dibalut dengan tema 'Selebrasia'. Dengan menselebrasikan berbagai kebudayaan yang ada di Asia, kegiatan selama setahun ini diyakini mampu memberikan warna berbeda dalam Asian Games yang digelar di Indonesia.

"Kita ingin Asian Games ini tidak hanya olahraga, tapi juga sebuah kegiatan budaya, sebuah kegiatan yang sifatnya praktik," ujar Triawan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement