Rabu 07 Jun 2017 22:51 WIB

Kadin Dorong Pengusaha Berekspansi

Rep: Halimatus Sadiyah/ Red: Yudha Manggala P Putra
 Ketua Umum kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Rosan Roeslani
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua Umum kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Rosan Roeslani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani memandang momentum perbaikan rating investasi yang diberikan sejumlah lembaga pemeringkat pada Indonesia harus dimanfaatkan oleh pengusaha lokal. Karenanya, ia mendorong para anggota Kadin untuk melakukan ekspansi bisnis.

Rosan memaparkan, naiknya rating memberikan dampak positif pada dunia usaha. Investasi dari luar akan masuk dan daya saing Indonesia meningkat.

"Kita punya daya saing dan kita bisa lakukan ekspansi. Kita imbau anggota Kadin untuk berekspansi dan terus menyerap tenaga kerja," ujarnya, saat memberikan sambutan dalam acara buka puasa bersama jajaran pengurus Kadin Indonesia di Hotel Mulia, Senayan, Rabu (7/6).

Acara tersebut juga dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, bos Adaro Energy Boy Thohir dan sejumlah duta besar negara sahabat.

Dalam kesempatan itu, Rosan juga menyampaikan apresiasinya pada pemerintah yang ia anggap selalu melibatkan pengusaha dalam setiap proses pengambilan kebijakan.

Menanggapi hal itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, jika pemerintah dianggap kerap membuat kebijakan yang pro pada dunia usaha, hal itu karena pemerintah menyadari pentingnya kontribusi pengusaha dalam pembangunan ekonomi di Indonesia.

"Kita merasakan sendiri bagaimana pentingnya pemerintah membuat kebijakan sehingga pengusaha itu memiliki semangat, sehingga pengusaha dapat membantu pemerintah memberikan pekerjaan kepada banyak orang," kata Wapres.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement