REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden AS Donald Trump menawarkan mediasi terkait krisis diplomatik di Timur Tengah (Timteng). Menurut pernyataan Gedung Putih dilansir VOA News, Rabu (7/6), Trump tetap menghendaki kerjasama Teluk-Amerika, khususnya mengenai upaya menangkal terorisme.
"Presiden menawarkan untuk membantu para pihak menyelesaikan perbedaan mereka, termasuk melalui sebuah pertemuan di Gedung Putih, jika perlu," kata pernyataan Gedung Putih.
Trump disebut mendorong persatuan di kawasan Teluk. Diketahui Trump juga berkomunikasi dengan Raja Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud pada Selasa melalui sambungan telpon.
Sebelumnya Trump diketahui seolah terlibat dalam pemutusan hubungan diplomatik Qatar oleh Arab Saudi dan negara sekutu. Dalam serangkaian status di media sosial twitter, Trump juga tampak mendukung pengisolasian Qatar, negara dengan tempat pangkalan militer terbesar di Timur Tengah tersebut.
Pada Senin lalu, Arab Saudi, Mesir, Bahrain, Uni Emirat Arab, Yaman dan Maladewa memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar. Hal itu karena Qatar dinilai telah melindungi terorisme, kendati otoritas Qatar telah membatahnya.