Kamis 08 Jun 2017 08:03 WIB

Pengamat Khawatirkan Penanganan Kasus Habib Rizieq

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Bilal Ramadhan
 Ketua Front Pembela Islam (FPI)  Habib Rizieq Shihab
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat hukum dari Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Umar Husein mengatakan sebetulnya yang tahu layak atau tidaknya Habib Rizieq Shihab ditetapkan sebagai tersangka adalah penyidik. Umar khawatir kasus Habib Rizieq hanya jadi pertukaran kasus dengan kasus yang menjerat Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama.

"Dua alat bukti kalau sudah punya ya sudah digelar (perkara) saja. Yang saya khawatir ini menjadi pertukaran kasus, artinya karena Ahok kalah dan masuk penjara maka golongan Habib Rizieq harus ada yang kena. Saya tidak menuduh ya, tapi saya mengkhawatirkan," katanya kepada Republika.co.id, Rabu (7/6) malam.

Umar menuturkan, persoalan ini kemudian menjadi masalah karena terkesan ada ketertutupan informasi yang disampaikan kepada masyarakat tentang apa yang sebenarnya terjadi. Hal tersebut kemudian ditambah dengan kesan tingkat kepercayaan publik pada polisi sedang menurun.

"Seandainya pun benar yang dilakukan polisi, orang belum tentu percaya. Apalagi yang enggak benar. Kasus apa saja ini ya, tidak hanya kasus Habib Rizieq, itu akan tidak serta merta diterima masyarakat sebagai sebuah kebenaran kecuali polisi bisa memperbaiki kinerjanya," jelasnya.

Sebelumnya polisi menetapkan status Habib Rizieq Shihab (HRS) menjadi tersangka dalam kasus obrolan pesan singkat mengandung konten pornografi dengan Firza Husein sejak 29 Mei 2017 lalu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement