Kamis 08 Jun 2017 07:57 WIB

Jerman: Boikot Qatar Ancam Misi Kalahkan ISIS

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
Menteri Luar Negeri Jerman Sigmar Gabriel.
Foto: Reuters/Axel Schmidt
Menteri Luar Negeri Jerman Sigmar Gabriel.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Menteri Luar Negeri (Menlu) Jerman Sigmar Gabriel, pada Rabu (7/6), menyerukan deeskalasi ketegangan antara negara-negara Teluk dan Qatar. Ia menilai krisis di antara negara-negara tersebut dapat membahayakan hal yang lebih mendesak, yakni perang guna mengalahkan ISIS.

Gabriel mengungkapkan dirinya memberikan keprihatinan serius terhadap krisis diplomatik dan ketegangan yang terjadi antara negara-negara Teluk dengan Qatar. Menurutnya, negaranya patut meredam ketegangan yang timbul di antara negara-negara terkait.

"Jerman dan Eropa memiliki kepentingan yang sangat kuat untuk mencegah eskalasi ketegangan di kawasan Teluk. Orang harus mencari cara untuk mencapai kembali pemahaman yang lebih baik di antara negara-negara Teluk," tutur Gabriel, seperti dilaporkan laman Anadolu Ajansi.

Baca: Sebenarnya Apa yang Saudi Mau dari Qatar?

Gabriel berpendapat, bahwa wilayah tersebut telah menghadapi berbagai krisis dan tantangan. Oleh karena itu ia mendesak pihak-pihak terkait untuk menahan diri dan tidak melakukan upaya-upaya yang dapat membahayakan koalisi global. "Terutama untuk mengalahkan ISIS," ucapnya.

Diplomat tertinggi Jerman menyuarakan dukungan untuk langkah mediasi internasional guna menyelesaikan krisis antara negara-negara Teluk dan Qatar. Berlin siap untuk melakukan yang terbaik kapanpun bantuannya dibutuhkan.

Negara-negara Teluk, yakni Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Yaman memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar. Mereka menuduh Qatar mensponsori kelompok-kelompok teroris. Kendati demikian, Qatar membantah tudingan tersebut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement