REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Mantan direktur FBI James Comey mengatakan, Rabu (7/6), Presiden AS Donald Trump memintanya mengakhiri penyelidikan terhadap penasihat keamanan nasional Michael Flynn. Penyelidikan tersebut bagian dari dugaan campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden AS pada 2016.
Dalam pengakuan tertulis yang dirilis satu hari sebelum dia muncul di hadapan Komite Intelijen Senat, Comey mengungkap Trump mengatakan kepadanya dalam sebuah pertemuan di Gedung Putih pada Februari: "Saya harap Anda bisa menghentikan ini, melepaskan Flynn."
Pengakuan tersebut memberi tekanan lebih pada Trump, seorang Republikan, yang kepemimpinannya dibayangi dugaan ia dibantu Rusia untuk memenangkan pemilu.
Baca: Comey Ceritakan Pertemuan Pertama dengan Trump
Sejumlah ahli hukum berpendapat pengakuan Comey mampu memperkuat kasus pemakzulan yang didasarkan pada ketidakadilan. Untuk membangun kasus pelanggaran kriminal, hukum federal AS mensyaratkan jaksa menunjukkan seseorang bertindak dengan keinginan merusak. Tidak masalah apakah orang tersebut berhasil menghalangi penyelidikan.
Comey mengatakan, dalam tiga kesempatan dia mengatakan kepada Trump, ia tidak diselidiki. Trump yang berada di Ohio pada Rabu, tidak menghiraukan pertanyaan wartawan mengenai Comey.
Pengacara Trump, Marc Kasowitz mengatakan Trump mengaku lega Comey akhirnya secara publik mengonfirmasi bahwa dirinya tidak diselidiki terkait keterlibatan Rusia.
Trump memecat Comey pada 9 Mei saat Comey memimpin penyelidikan atas dugaan campur tangan Rusia.