REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Harga cabai merah di Jambi, anjlok. Berdasarkan laporan hasil monitoring harga rata-rata kebutuhan pokok di tiga pasar tradisional terbesar di Jambi oleh Dinas Perindustrian Perdagangan Provinsi Jambi, harga cabai mengalami penurunan sejak sepekan lalu.
"Harga anjlok karena pasokan cabai ke tiga pasar yakni Angsoduo, Talang Banjar dan Simpang Pulai melimpah sehingga pedagang menurunkan harga," kata Pelaksana Tugas Kepala Disperindag Provinsi Jambi, Edi Sungkono, Kamis (8/6).
Edi mengatakan, harga cabai merah besar di Pasar Angsoduo sebesar Rp 10 ribu per kilogram. Bahkan, sehari sebelumnya, hanya diharga Rp 6.000 per kg dan itu menjadi harga terendah.
Cabai merah keriting di Pasar Angsoduo juga anjlok atau hanya Rp 12 ribu per kg. Begitu juga cabai rawit yang harga sebelumnya Rp 15 ribu menjadi Rp 12 ribu per kg.
Sedangkan di Pasar Tradisional Simpang Pulai cabai, harga merah besar di harga Rp 12 ribu per kg, cabai merah keriting Rp 14 ribu per kg, dan cabai rawit hijau Rp 15 ribu per kg
Kemudian di Pasar Tradisional Talang Banjar, hara cabai merah besar Rp 12 ribu, cabai merah keriting Rp 14 ribu, dan cabai rawit hijau Rp 15 ribu per kg.
"Bukan hanya cabai, harga bawang putih di tiga pasar terbesar di Jambi itu juga mengalami penurunan dari Rp 44 ribu menjadi Rp 42 ribu per kg, karena pasokan bertambah," kata Edi.
Murahnya harga cabai dalam beberapa hari belakangan ini membuat warga Kota Jambi berbondong-bondong ke pasar untuk membeli cabai merah dalam jumlah banyak. Mayoritas ibu rumah tangga yang datang berbelanja di Pasar Angsoduo membeli cabai merah hingga tiga kilo per orang.
"Subuh-subuh tadi saya sudah pergi ke pasar untuk membeli cabai merah dan cabai rawit selagi harganya murah," kata salah satu warga Kota Jambi, Heni.
Salah satu pedagang cabai, Ijan, mengatakan, harga cabai anjlok karena petani cabai sedang memasuki musim panen. Akibatnya, pasokan ke pasar-pasar melimpah. "Saat ini memang karena musim panen, pasokan jadi melimpah harganya pun jadi murah. Petani takut cabainya busuk, jadi dijual murah," kata Ijan.