REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi Amerika Serikat (AS) Ariana Grande akan melanjutkan tur dunianya di Paris atau lebih dari dua minggu setelah disela oleh serangan bom bunuh diri di Manchester.
Seperti dilansir dari The Malay Mail Online, Kamis (8/6) keamanan akan semakin ketat di ibu kota Prancis, sehari setelah polisi menembak dan melukai seorang pria yang menyerang seorang perwira di luar katedral Notre Dame yang terkenal di dunia. Jalan-jalan di sekitar tempat konser di timur kota Paris akan diblokir, sementara polisi akan membantu petugas keamanan untuk memeriksa penggemar saat mereka tiba untuk pertunjukan tersebut.
Bahkan sebelum serangan Notre Dame, polisi telah mengumumkan sebuah rencana yang signifikan yang direncanakan untuk konser penyanyi AS tersebut. Pada tanggal 22 Mei seorang pembom bunuh diri meledakkan dirinya, menewaskan 22 orang termasuk 7 anak di penghujung konser Grande di Manchester.
Ia pun membatalkan tur di London, Belgia, Jerman, Polandia dan Swiss, dan kembali ke Florida, sebelum kembali ke Manchester pada Ahad untuk memberikan dukungan bagi korban serangan tersebut.
Sebelum pertunjukan di Paris, para penggemar mudanya mengatakan bahwa mereka tidak akan menyerah pada ketakutan.