Kamis 08 Jun 2017 12:27 WIB

Dua Perempuan di Pusaran Kematian Kim Jong-nam

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
Saudara seayah Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Kim Jong-nam.
Foto: Foto AP / Shizuo Kambayashi
Saudara seayah Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Kim Jong-nam.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pembunuhan saudara seayah pemimpin Korea Utara, Kim Jong-nam tampaknya menjadi salah satu kasus menghebohkan dalam sejarah. Dua orang perempuan kini menghadapi pengadilan di Malaysia akibat kasus tersebut.

Rekaman tayangan CCTV di terminal keberangkatan Bandara Internasional Kuala Lumpur itu sulit dilupakan. Seorang pria paruh baya didekati dari belakang oleh dua perempuan yang melakukan gerakan tak lazim. Tampaknya keduanya menyeka wajah pria itu dengan sekuat tenaga.

Dikutip dari laman BBC, Ahad (28/5), otoritas Malaysia mengatakan itulah saat ketika racun saraf VX yang mematikan digunakan untuk membunuh Kim Jong-nam. PBB menggolongkan racun saraf VX sebagai senjata pemusnah massal.

Kedua perempuan tersebut adalah Siti Aisyah (25 tahun) dari Indonesia dan warga Vietnam Doan Thi Huong (28). Keduanya menjalani persidangan ketiga, Selasa (30/5). Saat mereka hendak mendekati Kim di KLIA 2, diduga ada empat pria warga negara Korea Utara, yang mengawasi mereka dari jauh. Namun, keempatnya langsung melakukan penerbangan keluar Malaysia ke berbagai negara.

Tinggallah Aisyah dan Huong yang ditahan petugas, meski mereka mengaku tidak merencanakannya. Mereka bersikeras hanya melakukan aksi lelucon untuk televisi. Dalam pengadilan keduanya juga tidak mengajukan pembelaan.

Keduanya dapat ditangkap dengan cepat oleh pihak berwenang Malaysia. Mereka bersikeras bahwa mereka pikir itu semua hanya sebuah lelucon TV, namun aksi itu adalah kejahatan yang bisa membawa mereka menuju hukuman mati.

Apa yang membawa dua warga negara asing ini ke Malaysia? Berbulan-bulan sebelum pembunuhan tersebut, Aisyah dan Huong diketahui telah tinggal dan bekerja di Kuala Lumpur.

Polisi Malaysia mengatakan, Huong bekerja di sebuah tempat hiburan dan Aisyah bekerja di hotel Flamingo, hotel kecil yang terdapat panti pijat di dalamnya. Diduga keduanya terlibat dalam industri seks komersial, namun belum pernah ada bukti langsung mengenai hal ini.

Buruh migran, pekerja seks, dan pekerja industri lainnya di Kuala Lumpur banyak yang berasal dari Cina, Myanmar, Thailand, Laos, dan Kamboja. Sebagian besar dari mereka diperkirakan memasuki negara tersebut dengan visa turis. Ada juga beragam jenis pekerjaan yang tersedia bagi wanita muda yang ingin mendapatkan uang dengan cepat, yaitu sebagai pendamping tamu di bar karaoke atau di panti pijat.

Menurut catatan imigrasi, Huong dan Aisyah beberapa kali keluar masuk Malaysia. Keduanya juga pernah mengunjungi sejumlah negara, seperti Kamboja dan Korea Selatan.

Tidak jelas apakah dua wanita tersebut saling mengenal sebelum ditangkap pihak berwenang Malaysia. Namun menurut polisi, keduanya melakukan latihan beberapa kali di mal mengenai bagaimana cara membunuh Kim Jong-nam.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement