Kamis 08 Jun 2017 18:19 WIB

Situs Chat Rizieq dari AS, Pakar IT: Ini akan Rancu

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Teguh Firmansyah
 Habib Rizieq Shihab.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Habib Rizieq Shihab.

REPUBLIKA.CO.ID,   JAKARTA -- Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Mochamad Iriawan, mengungkapkan alasan sulitnya menemukan penyebar percakapan berkonten pornografi atas Habib Rizieq Shihab (HRS) dan Firza Husein. Menurut Iriawan, polisi sulit mengungkap identitas penyebar,  karena situs baladacinta rizieq(dot)com yang pertama kali mengunggah obrolan itu berasal dari Amerika. Sehingga penyidik harus bekerja sama dengan pemerintah Amerika.

Menanggapi hal tersebut, pakar IT Nonot Harsono mengutarakan jika berbicara soal website yang berawal dari Amerika, maka akan menjadi rancu. Menurut dia, chatting Whatsapp tersebut harusnya dijelaskan terlebih dulu bisa disadap dari handphone atau komputer.

Jika handphone, kata dia, maka dinilai telah melecehkan Whatsapp. Karena Whatsapp telah dilengkapi dengan enkripsi, dan mereka akan dianggap tidak bisa menjaga privasi penggunanya. 

Lalu jika dari situs, jelas dia, mengapa dari sekian juta pengguna Whatsapp di dunia. hanya HRS dan Firza yang terpilih disadap. "Pihak kepolisian memiliki kewajiban moral untuk membuktikan itu," kata Nonot saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (8/6).

Menurut Nonot, IT adalah perihal teknis atau eksak. Sehingga sesulit dan serumit apapun akan bisa ditelusuri step by step-nya. Nonot berharap kepolisian segera bisa menjelaskan pada masyarakat terkait kebenaran chat berkonten pornografi tersebut. "Kalau bener ya itu, akan  bisa ditelusuri," ungkap Nonot.

Nonot mendesak kepolisian bisa memberikan tranparansi pada masyarakat perihal kasus ini. Supaya tidak akan terus menimbulkan spekulasi atau kemungkinan-kemungkinan yang justru memecah masyarakat sendiri.

(Baca Juga: Kapolda: Konten Chat Rizieq-Firza dari Amerika)

sumber : Center
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement