Kamis 08 Jun 2017 20:54 WIB

Zulkifli: PAN Mengawal Pansus Agar KPK tidak Dilemahkan

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Bayu Hermawan
Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan
Foto: ROL/Havid Al Vizki
Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan memerintahkan Fraksi PAN DPR RI untuk mengirimkan tiga kader terbaik untuk mengawal Pansus Hak Angket terhadap KPK. Namun, Zulkifli mengaku belum tahu nama-nama yang dikirimkan ke Pansus tersebut.

"Saya belum tahu, tanya fraksi nama-namanya (yang dikirim) siapa. Yang penting yang hebat-hebat saya minta," katanya di rumah dinasnya di Komplek Widya Chandra, Jakarta Selatan, Kamis (7/6).

Ketua MPR ini mengklaim, keikutsertaan PAN dalam Pansus Angket KPK ini untuk memastikan tidak ada pelemahan terhadap lembaga antikorupsi tersebut.

Zulkifli melanjutkan, masuk tidaknya PAN dalam pansus tak mengubah peta bahwa Pansus Angket KPK akan terus bergulir di DPR. Alasan itu yang mendasari Zul mengikutsertakan kadernya ikut di dalamnya.

"Kalau (pansus) jalan masak saya nonton saja. Kalau nanti KPK direkomendasikan dibubarkan terus saya diam, ya nggak bisa dong. Saya mengawal agar KPK tidak dilemahkan," ujarnya.

Awalnya, PAN menolak pansus hak angket dan enggan mengirimkan anggota perwakilan. Dalam perkembangannya, sikap fraksi berubah setelah Pansus Angket KPK mengabaikan partai-partai yang enggan mengirimkan wakilnya.

Pansus Hak Angket KPK tetap berjalan meski tak seluruh fraksi ikut. Keinginan PAN ikut serta dalam Pansus Angket KPK semakin kuat pascapenyebutan nama Amien Rais oleh Jaksa KPK dalam kasus dugaan korupsi dana alat kesehatan yang menjerat terdakwa mantan menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari. Namun, Zulkifli menolak jika pengiriman kader PAN di Pansus Angket KPK terkait hal tersebut.

"Itu (penyebutan Amien Rais) lain. Saya protes sama KPK itu, iya. Tapi kita ingin mengawal agar tidak ada pelemahan. Sebaliknya, KPK kita minta profesional," kata Zul.

sumber : Center
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement