REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jelang persiapan mudik lebaran 2017, memberikan catatan agar permasalahan tol Brexit yang menjadi catatan buruk di mudik tahun lalu. Anggota Komisi V DPR RI Nurhasan Zaidi menekankan pentingnya sinergi dan koordinasi antar kelembagaan yang berwenang agar persoalan mudik di tahun lalu tak terulang. Kerja sama ini, kata dia, harus kuat, detail dan komprehensif jangan parsial agar pelaksanaan mudik 2017 lebih baik.
"Koordinasi antar stakeholder harus berorientasi pada tiga hal yakni keamanan, kenyamanan dan keselamatan. Jangan sampai kejadian seperti Brexit tahun lalu terulang lagi," kata Anggota DPR dari Dapil Jawa Barat IX ini.
Akibat persoalan Brexit tahun lalu, banyak menimbulkan komentar di masyarakat. "Seolah negara tidak hadir di sana dan parahnya antar pihak yang terkait saling menyalahkan," kata Nurhasan memberi catatan.
Anggota Dewan dari Fraksi PKS ini juga memberikan catatan untuk ditindak lanjuti pemerintah terhadap beberapa hal krusial yang harus di sikapi dengan tegas, solutif dan progresif oleh pemerintah. Antara lain bagaimana mengatasi keinginan masyarakat untuk menggunakan kendaraan roda dua, yang dikenal cukup riskan dalam keselamatan perjalanan.
Ketegasan pemerintah diperlukan untuk melakukan inspeksi yang ketat terhadap kelayakan moda transportasi massal. Dan proses ticketing terpadu, kesiapan infrastruktur sarana dan prasarana pendukung dan sistem informasi yang cepat dan akurat serta mudah di akses bagi masyarakat.
Selain itu, ia menilai pemerintah juga harus terus membangun kultur masyarakat agar dapat lebih peduli terhadap kedisiplinan dan keselamatan. Sehingga pemudik tidak memaksakan diri dan bijak dalam mengambil keputusan atas segala dinamika pada mudik lebaran ini.
"Intinya adalah ini kerja bersama dan keberhasilannya adalah keberhasilan kita bersama. Jangan ada lagi kisah duka di hari raya, kita semua ingin merayakannya dnegan penuh bahagia," kata dia.