REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menerima Gelar Kehormatan Kesultanan Tidore 'Kapita Malamo Nyili Gulu-Gulu Kesultanaan Tidore', di Istana Kesultanan Tidore, Maluku Utara, Kamis (8/6). Arti dari gelar tersebut adalah Panglima Perang Besar di Wilayah Jauh Kesultanan Tidore.
Dalam sambutannya Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan ucapan terima kasih dan merasa bangga atas gelar kehormatan yang dianugerahkan, dan diterima di Kesultanaan Tidore bahkan sudah masuk dalam keluarga Kesultanan.
"Saya sebagai Kapita, memerintahkan masyarakat yang ada di seluruh wilayah Tidore dan Ternate Maluku Utara agar bersama-sama untuk menjaga Maluku Utara jangan sampai dimasuki oleh kelompok teroris," kata dia.
Panglima TNI mengajak Imam dan Tokoh Adat serta seluruh masyarakat untuk bersama-sama mendoakan Maluku Utara khususnya dan Indonesia pada umumnya. Agar bangsa ini aman dari ancaman dan tindakan teroris, karena teroris bukan ajaran suatu agama tertentu namun teroris adalah kejahatan terhadap negara.
"Negara Kesatuan Republik Indonesia mayoritas beragama muslim. Kita adalah muslim yang Rahmatan Lil Alamin dan muslim yang selalu sadar bahwa Allah SWT selalu memberikan rahmat dan rahim atau kasih sayang kepada kita semuanya," ucap Gatot.
Panglima TNI juga menyampaikan, adanya aksi damai yang dilakukan oleh umat muslim beberapa waktu lalu membuat kagum dunia. Karena umat muslim berkumpul dengan jumlah jutaan orang di Jakarta.
"Semuanya berjalan dengan tertib dan aman, ini yang membuat dunia menjadi kagum dengan muslim di Indonesia dan ini semuanya harus kita pertahankan," ujar dia.