Jumat 09 Jun 2017 11:59 WIB

BEI Ingin Dewan Komisioner OJK Baru Pahami Pasar Modal

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Nur Aini
Anggota komunitas investor pasar modal melihat koleksi museum Bursa Efek Indonesia di sela-sela kegiatan gathering di Jakarta, Rabu (22/2).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Anggota komunitas investor pasar modal melihat koleksi museum Bursa Efek Indonesia di sela-sela kegiatan gathering di Jakarta, Rabu (22/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Samsul Hidayat menilai, susunan Dewan Komisaris Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang baru sudah cukup mewakili semua elemen. Ia berharap, DK OJK terpilih mampu memahami pasar modal.  Sebab, kata dia, dengan memahami pasar modal, porsi kebijakan yang dibuat cocok dengan kebutuhan yang ada.

''Ibaratnya tukang racik, maka harusnya kita berharap Dewan Komisioner yang meracik pasar modal menjadi lebih baik,'' kata Samsul, di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (9/6).

Saat ini, kata Samsul, yang harus diperbaiki OJK adalah pola kerja sama dan sinergi antara institusi jasa keuangan. Selain itu, kebijakan yang dikeluarkan diharapkan lebih mendukung untuk mengembangkan pasar modal ke depan.

Ia pun membantah tudingan bahwa OJK tidak terlalu memperhatikan pasar modal. Karena, ia menilai pertumbuhan pasar modal saat ini cukup bagus.  ''Memang pasar modal secara karakter itu berbeda dengan perbankan, asuransi dan kita itu lebih mandiri, industri yang mandiri artinya prinsip lebih diberikan kebebasan bagi instansi itu sendiri,'' ujar dia.

Ia mengaku mendukung kepala eksekutif pengawas pasar modal bisa dijabat kembali oleh Nurhaida. Karena menurut Samsul, Nurhaida mempunyai pengetahuan dan pengalaman di pasar modal. Sehingga, bisa meracik kebijakan yang tepat karena tidak harus belajar lagi di posisi tersebut. ''Kecuali ditunjuk orang baru. Jadi mesti trial and error. Kalau ini (Nurhaida) kan oke, sudah on the track, kita masih ada kekurangan bisa perbaiki. Beliau harusnya paham titik -titiknya dimana,'' ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement