REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menerima kunjungan Wimboh Santoso yang baru saja terpilih sebagai Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK). Usai pertemuan, Darmin mengaku perbincangan keduanya sebatas membicarakan sejumlah program kerja yang sempat mereka lakukan ketika sama-sama menjabat di Bank Indonesia (BI).
Wimboh pernah menjabat Direktur Direktorat Pengaturan Perbankan BI periode 2010 - 2012, di bawah kepemimpinan Darmin Nasution yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia. "Nggak apa-apa, ngobrol aja, Wimboh itukan ya dulu kan saya di BI, jadi ya dia dia ngobrol-ngobrol aja," ujar Darmin di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (9/6).
Darmin mengungkapkan, salah satu pokok obrolan yang ia bicarakan dengan Wimboh adalah upaya untuk menekan suku bunga kredit. Ia menceritakan bahwa BI membuat Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK), di mana BI menyisir bank-bank mana saja yang masih menggunakan bunga tinggi dan hambatan apa saja yang dihadapi perbankan untuk bisa menurunkan bunganya. "Bunga pelan-pelan turun, nggak bisa radikal tapi memang itu harus turun. Dilihat di pos mana dan sebagainya itu lalu dipanggil satu-satu (bank-nya) kenapa you tinggi, kok orang lain bisa, you turunin dong," kata Darmin.
Ia menambahkan, pemerintah menaruh harapan kepada DK OJK yang baru untuk bisa melanjutkan kebijakan BI untuk menekan suku bunga kredit. Menurutnya, negara lain dengan tingkat inflasi 2 persen mampu menjalankan tingkat bunga pinjaman sebesar 6 persen saja. Sedangkan Indonesia dengan laju inflasi berkisar di rentang 3-4 persen, bunga pinjamannya masih sebesar 12-13 persen. "Memang harus didorong pelan-pelan, nah upaya seperti kita yakinkan saya ingatkan supaya diteruskan, dihidupkan kembali," katanya.
Baca juga: Usai Terpilih Jadi Ketua OJK, Wimboh Temui Menko Darmin