REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau warga di daerah itu mewaspadai terjadinya kebakaran, baik lahan maupun rumah, pada musim kemarau sekarang ini.
"Selain kekeringan, potensi bencana yang bisa terjadi saat musim kemarau adalah kebakaran, terutama kebakaran lahan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul Dwi Daryanto di Bantul, Jumat (9/6).
Menurut dia, kebakaran lahan berpotensi terjadi karena saat kemarau ranting-ranting pohon mengering dan daun berguguran, sehingga warga yang beraktivitas di ladang tidak boleh membuang puntung rokok ataupun perbuatan yang menimbulkan api.
"Maka imbauan kami bagi warga yang khusus beraktivitas di ladang harus tetap jaga lingkungan, perhatikan sisa batang rokok yang masih nyala agar tidak menjadi pemicu kebakaran lahan, itu harus disadari," katanya.
Ia mengatakan kebakaran lahan memasuki kemarau ini sudah terjadi di wilayah Piyungan yang menimpa lahan tebu beberapa hari lalu. Namun demikian, kebakaran berhasil dipadamkan petugas bersama warga setempat.
"Baru satu kali kemarin kebakaran lahan tebu di daerah Piyungan, tetapi masalahnya lokasi kebakaran dekat perumahan, sehingga upaya pemadaman terlebih dulu dilokalisir agar tidak merembet ke perumahan," katanya.
Guna meningkatkan kemampuan relawan, BPBD juga memberikan pelatihan tata cara mengatasi kebakaran, terutama kebakaran lahan yang di sekitarnya terdapat perumahan atau rumah penduduk.
Berdasarkan data kasus kebakaran yang terjadi di wilayah Bantul pada 2017, hingga awal Juni telah terjadi sembilan kejadian ditambah kebakaran sebuah bangunan di wilayah Kecamatan Kasihan belum lama ini.
"Mudah-mudahan kasus kebakaran di Bantul menurun dibanding tahun 2016, tahun lalu totalnya ada sekitar 40 kejadian, sekarang ini teman-teman kita juga gencar melakukan sosialiasi ke masyarakat supaya tidak timbul kebakaran," katanya.