Jumat 09 Jun 2017 21:37 WIB

PBB: Koalisi Pimpinan AS Tewaskan 80 Warga Sipil di Mosul

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Teguh Firmansyah
Suasana Kota Mosul, Irak.
Foto: REUTERS/Alkis Konstantinidis
Suasana Kota Mosul, Irak.

REPUBLIKA.CO.ID,  MOSUL -- Lembaga hak asasi manusia PBB mengungkapkan, sedikitnya antara 50-80 warga sipil Irak terbunuh dalam serangan koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) di Mosul, baru-baru ini.

Serangan itu terjadi pada 31 Mei. Pada waktu bersamaan sekitar 231 orang yang melarikan diri dari barat kota pada waktu diperkirakan tewas akibat tembakan dari anggota ISIS, penembak jitu dan alat peledak improvisasi (IED).

Kelompok hak asasi manusia meningkatkan seruan kepada pasukan koalisi pimpinan AS agar berbuat banyak untuk melindungi warga sipil dalam perang. Kendati serangan pasukan koalisi tersebut bertujuan untuk menyingkirkan ISIS dari wilayah kekuasaan terakhirnya di Irak.

Penggunaan senjata berat, seperti bom berbobot 227 kilogram menyebabkan kerusakan yang berlebihan dan tidak proporsional. Beberapa organisasi termasuk Human Rights Watch, Amnesty International dan Center for Civillians in Conflict memperingatkan penggunaan senjata tersebut, dan pengeboman daerah padat penduduk akan menjadi kejahatan perang.

Sementara itu, Komando Pusat AS (CentCom) menegaskan pihaknya sedang melakukan upaya luar biasa untuk mencapai target militer dengan cara meminimalkan risiko korban dari warga sipil. Meskipun dalam beberapa insiden, korban tidak bisa dihindari.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement