REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Belasan anggota HMI komisariat Kota Tasikmalaya sempat ingin mengadakan aksi unjuk rasa menyusul kedatangan Presiden Joko Widodo pada Jumat, (10/6) pagi. Namun setelah menyampaikan orasi secara singkat, mereka dikunci di dalam sekretariatnya di Jalan Otto Iskandar Dinata.
Koordinator lapangan aksi, Fikri Zulfikar mengatakan belasan anggota HMI sudah berada di markas sejak pukul 07.00 WIB. Mereka menunggu iring-iringan Jokowi yang akan melewati komisariat HMI sebelum tiba di tujuan pertama yaitu SMPN 2 Kota Tasik.
Sebelum Jokowi datang, mereka berorasi di depan komisariatnya. Selang sekitar 15 menit kemudian, aparat keamanan mencoba meredam orasi. Menurutnya,, sempat pula ada aksi dorong-dorongan antara petugas keamanan dan anggota HMI.
"Kami diamankan di komisariat, disekap di dalam dikunciin tidak bisa keluar, karena kami hanya belasan orang, kami kalah jumlah," katanya pada Republika.co.id, Sabtu, (10/6).
Beruntung aksi itu tak berlangsung lama. Setelah Jokowi melintas pukul 09.00 WIB, anggota HMI diperbolehkan keluar. Tetapi ia menyangkan aksi penyekapan sebagai bentuk tindakan represif aparat kepolisian.
"Memang tidak lama disekapnya, tapi kami kecewa kami hanya ingin sampaikan aspirasi masyarakat meminta Jokowi mewujudkan janji-janji nawacitanya," ujarnya.