REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bisnis percetakan kartu lebaran yang mulai tenggelam sejak 14 tahun lalu. Terhitung mulai 2005, kegiatan tersebut benar-benar sudah mati sama sekali.
Salah seorang warga Panaikang Makassar Sulawesi Selatan, Fajar D Raja (42), mengaku sempat merasakan 'era kejayaan' kartu lebaran di masa lalu. Pria yang berprofesi sebagai dokter itu bahkan, pernah beberapa kali mengirimkan kartu ucapan selamat hari raya kepada para kenalan dan keluarganya yang tinggal di daerah lain.
"Saya masih ingat, dulu antara 1997 hingga 2001 pernah mengirim kartu lebaran buat saudara-saudara saya yang tinggal di Padang. Ketika itu, ngirimnya selalu lewat pos. Sekarang, semuanya sudah digantikan dengan pesan-pesan digital," kata Fajar.
Hingga awal 2000-an, saat beberapa hari menjelang Idul Fitri, para pedagang kartu ucapan selamat hari raya masih dapat kita jumpai berjejer di pinggir jalan-jalan kota. Sekarang, pemandangan semacam itu praktis lenyap. "Perkembangan teknologi telah mengubah perilaku manusia," ujar salah seorang warga Kedunghalang Bogor Jawa Barat, Yusuf Jamali (60 tahun), belum lama ini.