REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Iran mengatakan pasukan keamanan pada Sabtu (10/6) telah membunuh dalang serangan kembar di Teheran, yang menewaskan 17 orang pada minggu ini, dalam upaya memperketat keamanan negara tersebut untuk mencegah kemungkinan terjadi aksi lainnya.
Kelompok ISIS telah mengaku bertanggung jawab atas aksi bom bunuh diri dan serangan senjata di parlemen dan makam pendiri Iran, Ayatollah Ruhollah Khomeini, pada Rabu. "Dalang dan komandan utama serangan teroris terhadap parlemen dan makam Ayatollah Khomeini terbunuh hari ini oleh pasukan keamanan," kata menteri intelijen Mahmoud Alavi seperti dikutip oleh kantor berita Tasnim.
Alavi mengatakan pada bulan lalu kementeriannya hampir setiap hari menemukan dan menghancurkan kelompok teroris, namun belum menyiarkannya untuk menghindari penyebaran ketakutan di kalangan masyarakat. Pihak berwenang Iran juga telah menangkap tujuh orang tersangka, atas keterlibatannya membantu gerilyawan dalam melakukan serangan, kata pejabat pengadilan pada Sabtu.
Ahmad Fazelian, seorang pejabat peradilan provinsi, mengatakan tujuh orang dicurigai memberikan dukungan untuk kelompok teroris ditahan di Fardis, sekitar 50 kilometer sebelah barat Teheran, kantor berita berjaringan Mizan melaporkan. Pada Jumat, pihak berwenang mengumumkan penangkapan 41 tersangka terkait dengan serangan kembar Teheran.
Secara terpisah, kepala pengadilan di provinsi Fars mengatakan tujuh orang yang ditahan di daerah Larestan selatan, kemungkinan memiliki hubungan dengan kelompok ISIS, menurut laporan kantor berita ISNA pada Sabtu. Kepolisian Teheran mengatakan bahwa mobil yang digunakan pelaku serangan pada Rabu, telah ditemukan pada Sabtu di pusat kota.
"Para teroris pertama-tama pergi dengan mobil menuju bangunan makam dan menurunkan dua orang di antara mereka disana, selanjutnya pergi menuju pusat kota untuk menyerang parlemen," kata polisi dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh media setempat.