REPUBLIKA.CO.ID, LIMA -- Seorang remaja berusia 23 tahun di Peru telah meninggal karena bunuh diri. Dia meninggalkan rekaman yang diduga terinspirasi oleh seri Netflix 13 Reasons Why. Harian lokal Diario Clarín melaporkan jika remaja bernama Franco Alonso Lazo Medrano melompat dari balkon apartemennya di lantai empat.
Dalam aksinya itu dia sebelumnya berteriak "Saya tidak tahan dengan patah hati." Ibu korban menjadi saksi atas peristiwa itu. Medrano selamat dari aksi melompat itu, namun kemudian dinyatakan meninggal di rumah sakit San Juan de Dios. Dari peristiwa itu, polisi menemukan dua catatan bunuh diri di rumahnya, satu untuk seorang wanita bernama Claudia dan daftar nama orang lain yang telah dia rekam. Nama orang-orang tersebut diklim menjadi alasan penyebabkan dia bunuh diri.
Sementara ini, tidak ada satu pun rekaman yang mengatakan jika merujuk pada 13 Reasons Why. Namun, cara dia meninggalkan kaset rekaman sangat mirip dengan cerita serial Netflix tersebut. Beberapa pihak memang banyak mengkritik serial yang cukup tenar tersebut. Alasannya karena serial 13 Reasons Why dianggap membenarkan orang untuk melakukan aksi bunuh diri.
"Saya tidak bisa mengeluarkannya dari pikiran saya jadi saya harus mengatakan, saya pikir 13 Reasons Why membahas tentang bunuh diri remaja dan depresi dengan cara yang tidak membantu dan tidak sehat," cuit aktris Degrassi Aislinn Paul di Twitter dikutip dari Yahoo, Senin (12/6).
Sebuah sekolah Kanada berusaha melarang siswa membicarakan serial tersebut, dan organisasi kesehatan mental mengatakan bahwa acara tersebut berbahaya bagi mereka yang sudah berisiko. Reaksi balik tersebut menyebabkan Netflix memperkuat peringatan sebelum episode dalam upaya menghentikan orang-orang yang rentan ingin bunuh diri menonton sesuatu yang dapat membahayakan kesehatan mental mereka.