REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PD Pasar Jaya, Arief Nasrudin mengatakan dugaan sementara kebakaran Pasar Induk Kramat Jati adalah korsleting listrik. Kebakaran, Arief mengatakan, terjadi sekitar pukul 01.50 WIB dan sudah dapat dipadamkan pada pukul 05.00 WIB.
Awal mulanya, salah satu kios yang menjual plastik dan barang-barang kelontong terbakar. Selanjutnya, ada 90 kios dari 1.451 kios yang terbakar di kawasan C1 Pasar Induk Kramat Jati. "Tepatnya pukul 01.50 WIB lah atau pukul 02.00 WIB ada kebakaran yang saat ini masih perlu memastikan korslet listrik atau tidak. Jadi salah satu kios yang menjual plastik kelontongan gitu ya, terbakar, tetapi api sudah bisa dipadamkan pukul 05.00 WIB pagi. Saya pastikan dan tadi dipastikan ulang apinya sudah padam. Dari 1.451 kios yang ada di C1 itu 90-nya terbakar," ujar Arief di Balai Kota, Senin (12/6).
Kawasan C1 merupakan kios-kios yang menjual bumbu dapur yang sudah dikemas dan bumbu segar. Selanjutnya, Arief mengatakan bangunan kios yang terbakar perlu diuji strukturnya. "Tapi kami melihat kasat mata sih sebenarnya bisa dibangun lagi. Rencananya setelah Lebaran, kalau investigasi kepolisian sudah selesai kita akan bangun lagi. Sementara menuju dibangun, kita mau bikin TPS (tempat penampungan sementara) bagi pedagang agar bisa tetap berdagang," katanya.
Ia akan memetakan lokasi untuk membangun TPS pedagang kawasan C1, Pasar Induk Kramat Jati. "Sebenarnya lokasi kita di pasar induk cukup besar, jadi kita bisa gunakan bahu jalan misalkan. TPS jadi sampai kemudian mereka bisa masuk lagi ke tempat semestinya," katanya.
Meskipun TPS tersebut berada di bahu jalan, Arief mengatakan, hal tersebut tidak akan mengganggu aktivitas di sekitarnya. "Tidak mengganggu," ujar Arief menegaskan. Selain itu, Arief memastikan terbakarnya 90 kios di C1, Pasar Induk Kramat Jati ini tidak akan mempengaruhi harga kebutuhan pokok. "Kami memastikan itu tidak mempengaruhi (harga bahan pokok)" katanya.