Senin 12 Jun 2017 13:30 WIB
Arsitektur Islam

Arsitektur Islamic Center Samarinda Padukan Beragam Gaya

Rep: Syahruddin el-Fikri/ Red: Agung Sasongko
Islamic Center Samarinda
Foto: Wikipedia
Islamic Center Samarinda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Tata Usaha Islamic Centre Samarinda Drs H Imron Aili,  mengatakan, keinginan untuk mendirikan Islamic Cen tre di Samarinda sudah ada sejak 1978. Keinginan besar tersebut, kata Imron, karena masyarakat Kalimantan Timur mayoritas beragama Islam.

“Gubernur Muhammad Ardan saat itu juga ingin menghadirkan satu ikon baru di Kalimantan Timur, terutama bagi umat Islam, yakni dengan membangun Islamic Centre,” ujar Imron (Dokumentasi Harian Republika)

Namun, kata dia, upaya untuk membangun Islamic Centre tak bisa langsung diwujudkan, mengingat keterbatas an dana dan lahan. Menurutnya, Masjid Raya Samarinda, yang terletak tak jauh dari Islamic Centre Samarinda, diharapkan bisa menjadi ikon baru. Namun, karena lahan yang terbatas dan kondisinya yang tak bisa menampung jamaah hingga 5.000-an, maka keberadaannya tak bisa dijadikan sebagai simbol. Untuk itu, harus ada lahan yang lebih luas dan didukung dengan dana yang cukup untuk mendirikan Islamic Centre di Samarinda.

Dengan berbagai upaya, kata Imron, akhirnya Islamic Centre di Sa marinda baru bisa direalisasikan pem bangunannya pada tahun 2000, te patnya di Kelurahan Telok Lerong Ulu, Sa marinda, yang dulunya merupakan la han bekas areal penggergajian kayu mi lik PT Inhutani I. Kini, keberadaan Is lamic Centre tersebut yang memiliki luas lahan sekitar 12,5 hektare, menjadi kebanggaan warga Samarinda khususnya dan Kalimantan Timur pada umumnya.

Islamic Centre Samarinda ini bi sa dikatakan sangat indah dan me ngagumkan, baik dari sisi arsitek turnya maupun letaknya yang sangat strategis ber ada di tepian Sungai Maha kam, Samarinda.

Dilihat dari sisi arsitekturnya, bangunan Islamic Centre Samarinda memadukan beragam gaya, mulai dari Spanyol, Timur Tengah, Turki, dan Asia. Gaya Spanyol tampak dari lorong masjid yang mirip dengan bangunan Alhambra. Sedangkan ga ya Timur Tengah, tampak dari ruangan da lam di lantai dua. Sejumlah kali grafi juga melekat di sisi dalam bangunan.

Ditambahkan se buah menara utama setinggi 99 meter dan didukung empat menara lainnya setinggi 70 meter, serta dua menara di bagian pintu gerbang setinggi 57 meter, maka keberadaan Islamic Centre Samarinda tampak indah dan mengagumkan. Apalagi bila dilihat dari Samarinda Seberang.

Bahkan, dengan dukungan sejumlah lampu hias maka pemandangan Islamic Centre Samarinda ini pada malam hari akan semakin mengagumkan. Tak heran bila banyak masyarakat Samarinda dan juga warga Kalimantan Timur lainnya atau yang dari provinsi lainnya ingin berkunjung ke tempat ini. Pengelola mencatat, per harinya tak kurang dari 500 orang yang datang berkunjung ke Islamic Centre ini.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement