REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menara Asmaul Husna menjadi simbol dari Islamic Cen tre Samarinda. Disebut Menara Asmaul Husna karena memiliki tinggi 99 meter. Angka 99 itu dipilih karena itulah nama-nama Allah yang terbaik (Asmaul Husna). Menara Asmaul Husna ini memiliki 15 lantai yang masing-masing lantai dibangun setinggi enam meter. Islamic Centre Samarinda ini memiliki beragam simbol unik. Simbol-simbol atau bangunan tersebut menjadi perlambang akan kekhasan dari Islamic Centre ini. Ada beberapa bangunan yang menjadi kekhasan tersebut, antara lain:
Beduk Dua Meter, Islamic Centre Samarinda ini juga memiliki sebuah beduk yang sangat besar. Kulit sapi yang dijadikan beduk itu mencapai luas dua meter dengan diameter (lingkaran) mencapai empat meter atau lebih. Adapun kayunya terbuat dari kayu Bengkirai dan terbuat dari satu kayu utuh. Menurut Imron Aili, beduk tersebut merupakan sumbangan dari gubernur Kalimantan Timur.
Menara Rukun Iman, Menara Islamic Centre sejati nya ada tujuh buah, namun yang satu buah dijadikan seba gai ikon utama. Sedangkan enam menara lainnya sebagai pendukung dijadikan simbol rukun iman.
Sarana Pendukung, Sebagai simbol kegiatan ke islaman, Islamic Centre ini juga memiliki sejumlah bangunan lain. Di antaranya Taman Kanak-kanak (TK) Al- Fath, klinik bersalin, kantin, dan tempat tinggal (mess). Ada dua buah mess. Khusus untuk mess, pengelola Islamic Centre menjadikannya sebagai sarana tempat tinggal bagi tamu yang datang dari luar daerah. “Satu kamar disewakan sebesar Rp 350 ribu per malam,” ujarnya. Masing-masing mess memiliki 50 kamar. n
Tasbih Anak Tangga, Islamic Centre ini juga memiliki keunikan dari jumlah anak tangga yang terletak di lantai satu menuju lantai dua (utama). Anak tangganya berjumlah 33 buah sebagai perlambang tasbih.