Senin 12 Jun 2017 14:01 WIB

Djarot Akui Infrastruktur Koridor 13 Belum Siap

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Ratna Puspita
Sebuah bus Transjakarta melintas di Halte JORR Petukangan saat melakukan uji coba jalan di Petukangan, Jakarta, 22 Mei 2017.
Foto: antara/muhammad iqbal
Sebuah bus Transjakarta melintas di Halte JORR Petukangan saat melakukan uji coba jalan di Petukangan, Jakarta, 22 Mei 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengakui ada beberapa insfrastruktur di koridor 13 yang belum siap. Ketidaksiapan itu membuat uji coba pengangkutan penumpang di koridor 13 yang sedianya dilakukan pada Senin (12/6) esok mengalami penundaan. 

Djarot menyebutkan beberapa infrastruktur yang masih belum siap, yaitu beberapa halte dan penerangannya. Dia mencontohkan Halte di Adam Malik terlalu kecil sehingga Pemprov akan berkoordinasi dengan Universitas Budi Luhur untuk dapatkan dilebarkan. 

Tempat belokan di Perumahan Puri Beta, Tangerang, Banten, juga masih harus disiapkan. "Jadi, kita pastikan dulu semuanya oke," ujar Djarot di Balai Kota, Senin (12/6). 

Djarot tak mempermasalahkan penundaan rencana uji coba pengangkutan penumpang di Koridor 13. Dia menambahkan ketidaksiapan infsrastruktur tersebut hanya terkait uji coba pengangkutan penumpang bukan masalah besar. 

Dia masih optimistis peluncuran Koridor 13 akan itu tetap berjalan sesuai rencana, yaitu pada 22 Juni 2017. "Transjakarta sama Dishub (Dinas Perhubungan DKI Jakarta) berusaha keras supaya tanggal 22 (Juni) tetap di-launching," kata dia. 

Rencananya, uji coba pengoperasian koridor 13 rute Ciledug-Tendean sepanjang 9,3 km dilakukan hari ini. Namun, rencana itu terpaksa ditunda karena fasilitas halte pada jalan layang khusus Transjakarta yang dibangun itu belum memenuhi standar yang ditetapkan. 

"Dari hasil pemeriksaan pada 12 halte di koridor 13 rute Ciledug-Tendean masih perlu pembenahan sehingga kami memutuskan menunda uji coba melayani pelanggan,” kata Direktur PT Transjakarta Budi Kaliwono dalam siaran persnya. 

Budi mengungkapkan sejumlah halte Transjakarta pada koridor 13 belum terpasang pintu yang memenuhi standar pelayanan. Halte-halte ini seperti di CSW, Cipulir, Swadarma, dan Adam Malik. 

Beberapa letak loket di halte Transjakarta koridor 13 juga juga keliru sehingga harus diubah. “Lobang loket kasir seharusnya lurus dengan arah arus pelanggan datang, bukan di samping, sehingga pelanggan yang bertransaksi tidak mengganggu antrian,” kata Budi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement