REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Delapan tahun sudah Rumah Gemilang Indonesia (RGI) beroperasi. Program pengentasan pengangguran pemuda putus sekolah ini telah menebar nilai-nilai kemandirian kepada ribuan generasi muda di 60 kota se-Indonesia melalui program-program pendidikan dan pelatihan keterampilan. Bahkan kini RGI telah menjadi trendsetter atau model solusi pengurangan angka pengangguran khususnya generasi usia produktif yatim dari keluarga tidak mampu.
Pada Jumat (9/7) LAZ Al Azhar menggelar acara pelepasan santri RGI Angkatan 16 yang berlokasi di One Belpark Fatmawati, Jakarta. Manajer RGI Ustadz Mahrus Ali mengatakan ada 120 peserta yang menjadi santri di angkatan 16 ini.
“Sebanyak 120 peserta ini merupakan santri dari enam jurusan yaitu Desain Grafis, Teknik Komputer dan Jaringan, Fotografi dan Videografi, Menjahit dan Tata Busana, Aplikasi Perkantoran dan Teknik Otomotif,” kata Mahrus dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (10/6).
Mahrus menambahkan, selama enam bulan para santri ini tak hanya digembleng menjadi pemuda berkeahlian tetapi juga memiliki wawasan pengetahuan dan keagamaan yang luas, berakhlaq baik dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi, serta memiliki semangat mandiri dan kemampuan leadership yang baik.
Kepada Divisi Program LAZ Al Azhar Rahmatullah Sidik mengatakan, jumlah penerima manfaat RGI berjumlah 1.604. “Jumlah itu terdiri dari RGI Depok 1.393 santri, RGI Magelang 92 santri, dan RGI Sentra Primer 112 santri, RGI Surabaya 7 santri,” ujar Rahmat.
Rahmat menambahkan, berdasarkan data yang dihimpun oleh manajemen RGI, 90 persen alumni RGI telah berpenghasilan dengan berbagai jenis kegiatannya. Sedangkan 10 persen sisanya belum berpenghasilan karena sebagian harus menjadi ibu rumah tangga dan sebagian lainnya karena sakit.
“Sebanyak 50 persen dari 90 persen yang berpenghasilan, mereka bekerja di bidang sesuai basic keterampilannya. Sedangkan yang bekerja di bidang yang tidak sesuai dengan keahliannya 10 persen. Dan, 30 persen nya berwirausaha di bidang yang terkait langsung dengan basic keahliannya maupun tidak terkait langsung,” jelas Rahmat.
Bahkan santri angkatan 16 yang saat ini akan dilepas sudah ada yang memesan untuk bekerja di tempat mereka magang. “Karena skill mereka baik ditambah dengan attitude yang bagus biasanya perusahaan mitra kita langsung mengajak bergabung untuk bekerja,” tambah Rahmat.
Dalam acara pelepasan santri RGI ini juga dilakukan acara penutupan program Beasiswa 3G yaitu beasiswa yang diberikan untuk murid kelas 3 SMA dari keluarga tidak mampu dan kemampuan akademis yang pas-pasan tapi mempunyai semangat belajar dan maju yang tinggi. Jumlah penerima manfaat program 3G tahun ajaran 2016 – 2017 ini 310 murid yang tersebar di 10 provinsi se-Indonesia.