Senin 12 Jun 2017 19:03 WIB

Tol Bawen-Salatiga Siap Dilalui Arus Mudik

Ruas area tol Bawen-Salatiga di daerah Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Jumat (9/6).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Ruas area tol Bawen-Salatiga di daerah Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Jumat (9/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SALATIGA -- Jalan Tol Bawen, Semarang, menuju Salatiga sepanjang 17,5 kilometer bisa dilalui kendaraan bermotor pada H-10 Lebaran 2017 untuk mudik mengingat pembangunannya sudah selesai 99 persen. 

 "Nanti H-10 akan dibuka dan untuk mudik dan balik tahun ini masih gratis. Ini jalan masih fungsional tapi sudah mendekati operasional," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimulyono kepada pers saat mengevaluasi persiapan jalan tol itu di Salatiga, Ahad (11/6).

 Basuki dan rombongan sejak Sabtu (10/6) dari Jakarta menggunakan mobil menelusuri jalan tol dan non-tol untuk melihat langsung sejumlah infrastruktur dalam menghadapi arus mudik dan balik Lebaran 2017. Dikatakannya, target pemerintah untuk bisa mengoperasikan ruas tol tersebut sebelum Lebaran 2017 tercapai sehingga pada mudik tahun ini sudah bisa dilalui.

 Jalur tol ini, kata dia, sangat strategis mengingat diperuntukkan untuk jalur wisata menuju Yogyakarta, Solo, serta Jawa Timur. "Dengan adanya jalur tol ini, pemudik memiliki banyak pilihan jalan untuk mudik ke tempat tujuan masing-masing," katanya.

Pantauan menunjukkan jalan tol Bawen-Salatiga tersebut sudah layak difungsikan secara optimal mengingat marka dan petunjuk jalan sudah lengkap. Demikian juga beton pemisah jalur jalan dan beton pemisah tepi jalan juga sudah terpasang sepanjang jalan sehingga aman digunakan.

 Sebagian sisi kanan dan kiri jalan tol tersebut terdapat sejumlah jurang yang cukup dalam namun sudah diberi pengaman dari beton. Menteri mengatakan jalur tol Bawen-Salatiga tersebut juga merupakan salah satu tol Trans Java yang bisa menghubungkan Merak hingga Surabaya. "Direncanakan akhir 2018 jalan tol Trans Java bisa selesai dan bisa mengurangi kepadatan arus lalu lintas," kata Basuki.

Masih ada hambatan untuk segera merampungkan tol Trans Java yakni pembebasan lahan yang belum selesai di sejumlah titik.

Waspadai Jalan Tol Brebes Timur-Weleri

Sementara itu, pemudik yang memilih melalui jalan tol fungsional Brebes Timur-Weleri, Jawa Tengah, diharapkan waspada mengingat kondisinya belum sempurna, seperti marka yang minim serta kondisi permukaan beton masih bergelombang.

"Kondisi jalan tol memang masih bersifat fungsional sehingga pengemudi harus ekstra hati-hati agar tak terjadi hal yang tak dinginkan," kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna.

Ia mengimbau pengemudi tak memacu kendaraan lebih dari 50 kilometer per jam melihat kondisi jalan yang belum terlalu sempurna. Dari hasil pemantauan, kondisi jalan tol sepanjang 110 kilometer itu memang tak memungkinkan untuk memacu kendaraan lebih dari 100 kilometer karena banyak tanjakan dan turunan curam, serta tikungan tajam yang berbahaya jika pemudik mengebut.

Belum lagi pada malam hari kondisi jalan tol itu minim penerangan dan marka yang mampu memantulkan cahaya, sehingga membahayakan jika melaju dengan mengebut. "Kita memang sengaja memfungsikan tol ini untuk mengurangi kepadatan jalur utara dan selatan. Diharapkan dengan jalan tol fungsional ini maka jalur utara dan selatan tak terlalu padat," katanya.

Kementerian PUPR memfungsikan tiga ruas tol untuk dilalui pemudik secara gratis, yakni Tol Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang, dan Batang-Semarang atau mulai dari Brebes Timur sampai Weleri sepanjang 110 kilometer. "Jalan tol fungsional dengan dua lajur satu arah, dengan kondisi perkerasan LC (lean concrete) atau beton tipis 10 cm yang cukup nyaman untuk dilalui kendaraan," katanya.

Sepanjang ruas tersebut akan terdapat enam pintu keluar tol sementara yang difungsikan untuk menghindari penumpukan kendaraaan saat keluar Weleri dan enam tempat istirahat di enam lokasi. 

"Untuk kendaraan yang akan ke Surabaya, bisa melalui Tol Semarang-Salatiga dan selanjutnya juga terdapat beberapa jalan tol yang fungsional," kata Arie.Pada ruas tol fungsional itu, pihaknya juga menyiapkan kantong parkir atau parking bay sebagai tambahan menunjang tempat istirahat utama. "Tempat itu bukan untuk tempat istrahat berlama-lama. Hanya untuk sebentar saja, untuk pengendara yang membutuhkan toilet setelah itu jalan kembali, sehingga tidak terjadi penumpukan," katanya.

Rencananya, jalan tol fungsional itu akan dibuka untuk umum gratis pada H-10 Lebaran dengan satu arah menuju timur. Selanjutnya akan berlaku satu arah menuju barat pada H+4. Setelah arus balik selesai, pemerintah akan memperbaiki lagi jalan tol tersebut sehingga layak dan sesuai ketentuan internasional.

 

n antara

ed: fernan rahadi

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement