REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selain membantu menurunkan berat badan, ahli diet dari Rumah Sakit Tuanku Jaafar Seremban, Dr. Basmawati Baharom, mengatakan puasa dapat membantu meningkakan kekebalan tubuh dan mengatasi kecanduan.
Bulan puasa merupakan momen yang tepat bagi orang untuk menghentikan kebiasaan adiktif . Dengan berpuasa selama satu bulan, Baharom mengungkapkan bisa membantu perokok atau seseorang yang kecanduan gula menghentikan kebiasaan buruk mereka.
“Ini benar-benar menguntungkan seseorang. Orang yang sehat akan dapat menjaga kesehatan dan berat badannya sementara orang yang obesitas dapat mengatasi kebiasaan tidak sehatnya dan mengurangi berat badan,” ujar Baharom dikutip The Star.
Namun, jika tidak dilakukan dengan tidak tepat, puasa dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Baharom mengaku sering mendapati puasa dilakukan dengan cara yang tidak efisien. Ini menyebabkan seseorang terkena masalah pada perut seperti sakit maag.
Saat berbuka puasa, seseorang harus memastikan tubuhnya tidak langsung diasupi makanan berat karena lambung memerlukan waktu untuk beradaptasi. Mulailah 'buka puasa' dengan sesuatu yang alami dan manis, seperti kurma dan buah-buahan, dan jadikan asupannya lambat dan mantap.
Setelah makan makanan ringan, beri perut waktu untuk beradaptasi dengan melakukan shalat magrib terlebih dahulu. Saat berbuka dianjurkan untuk memberi tubuh asupan gizi seimbang dengan banyak memakan buah dan sayur. Makan dalam porsi yang besar sekaligus dapat membuat perut menjadi tidak nyaman.
Baharom mengatakan bahwa mereka yang memiliki masalah gastrointestinal seperti gastritis atau sakit maag sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mereka berpuasa.
“Jika Anda berencana untuk terus melakukannya, pastikan Anda memiliki sahur yang tepat karena dapat membantu sistem tubuh untuk melanjutkan pasokan energi ke organ tubuh,” kata Baharom.