REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Suntana mengatakan kepolisian masih melakukan pengejaran terhadap pelaku perampokan dan penembakan di Cengkareng, Jakarta Barat.
"Anggota sudah berada di lapangan untuk melakukan penyidikan dan penindakan. Insya Allah dalam waktu dekat kita sudah bisa mengungkap," ujar Suntana di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (13/6).
Suntana menyatakan belum mendapatkan hasil resmi puslabfor tentang senjata yang digunakan oleh pelaku penyerangan. Ia juga belum melihat adanya indikasi hubungan aksi Cengkareng dengan kegiatan teroris atau kelompok lainnya.
"Sampai sekarang saya belum mengarah ke sana," kata dia menambahkan.
Suntana membenarkan adanya sejumlah kelompok di wilayah Jabodetabek yang menggunakan metode penggembosan ban seperti di Cengkareng. Polisi pun, menurut Suntana sudah mengidentifikasi kelompok perampokan tersebut. Akan tetapi, lanjut dia, tidak menutup kemungkinan adanya kelompok baru dalam aksi kejahatan tersebut.
"Yang jelas kita sudah punya kelompok-kelompok apabila kejadian, kita sudah mengerti ini kelompok mana, tapi terkadang kan timbul saja kelompok baru yang melakukan aksinya," kata Suntana.
Seorang pria bernama Davidson Tantono menjadi korban perampokan bersenjata di SPBU 34-11712 Jalan Daan Mogot, KM 12, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (9/6) siang. Pria 30 tahun itu tewas ketika peluru senjata api si perampok menembus kepala.
Diketahui sementara jumlah perampok yang terlibat hingga kini berjumlah empat orang.