REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) Muliaman D Hadad memprediksi, pertumbuhan kredit beberapa bank besar tembus 14 persen pada Mei. Hal ini merupakan sinyal positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
PT Bank Tabungan Negara (BTN) pun menyebutkan pertumbuhan kredit perseroan pada bulan lalu lebih dari 14 persen. "Pertumbuhan kredit Mei sekitar 18,7 persen," ujar Direktur Keuangan BTN Iman Nugroho Soeko saat dihubungi Republika,co,id, Selasa, (13/6).
Sektor properti masih jadi kontributor terbesar dalam pertumbuhan kredit BTN. Hanya saja ia belum bisa menyebutkan angka detail porsi kredit dari setiap sektor. "Detailnya, saya tidak bawa angka karena masih di London," katanya.
Sebelumnya, Muliaman mengatakan pertumbuhan kredit pada Mei tahun ini mencapai 10,93 persen. Beberapa sektor yang berkontribusi di antaranya infrastruktur, konstruksi, pertanian, dan perdagangan.
Sementara itu Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengumumkan likuiditas domestik, salah satunya terlihat dari pertumbuhan kredit. Pada Maret 2017 sebesar 9,24 persen year on year (yoy) lebih tinggi dari bulan sebelumnya yakni 8,57 persen.
LPS memproyeksi, capital inflow dan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik bisa mendorong pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) di tahun ini menjadi lebih tinggi. "Sementara, pertumbuhan kredit perbankan terlihat masih belum melaju kencang karena masih adanya kekhawatiran mengenai potensi kredit," tulis LPS dalam laporannya.