Selasa 13 Jun 2017 19:30 WIB

Jokowi: Negara Harus Sejahterakan Konsumen dan Petani

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bayu Hermawan
Presiden Joko Widodo
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pentingnya peran dan kehadiran negara dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, baik para konsumen maupun produsen pangan. Dalam rapat terbatas memperkuat peran BULOG dalam ketahanan pangan nasional, Jokowi mengingatkan kembali masalah ketahanan dan kedaulatan pangan.

Presiden mengatakan, tugas pemerintah tak hanya memastikan ketersediaan pangan dengan kualitas yang baik. Namun juga memastikan para konsumen bisa mendapatkan bahan pangan tersebut dengan harga yang terjangkau serta memastikan kesejahteraan para produsen pangan dan petani dengan menjaga harga komoditas secara wajar dan adil.

"Pangan adalah soal hidup dan matinya bangsa dan saat ini yang dibutuhkan oleh rakyat bukan hanya ketersediaan pangan dengan kualitas yang baik dan bergizi, yang harganya terjangkau, tapi juga kita harus menjaga agar para petani produsen pangan tidak selalu dikalahkan sehingga kita harapkan mereka dapat hidup lebih sejahtera," jelas Jokowi dalam sambutan pembukaan Ratas sore ini di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (13/6).

Tak hanya itu, Jokowi juga mengingatkan peran pemerintah untuk membangun dan menjaga kelancaran jalur distribusi barang sehingga dapat memotong rantai perdagangan. Dengan demikian, tingginya harga komoditas pangan dan barang pun dapat berkurang.

"Negara juga perlu hadir agar jalur distribusi komoditas pangan bisa lancar dan rantai perdagangan tidak terlalu panjang," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement