Rabu 14 Jun 2017 12:55 WIB

Eks Bek MU Ceritakan Pengalaman Horor Ditinju Roy Keane

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Israr Itah
Gabriel Heinze (kiri).
Foto: EPA/ROBERT GHEMENT
Gabriel Heinze (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, BUENOSAIRES -- Eks bek kiri Manchester United (MU) Gabriel Heinze menceritakan pengalaman tak terlupakan dengan kapten legendaris Iblis Merah Roy Keane. Dalam sebuah bincang bola di ESPN Argentina, Heinze berkisah tentang Keane yang pernah meninjunya hingga terkapar.

Heinze berkisah, semua berawal saat United kalah di kandang kontra Middlesbrough dengan skor 1-2. Heinze menjadi orang pertama yang meinggalkan lapangan karena dia tak mau berbicara seusai kekalahan buruk itu.

Eks bek timnas Argentina ini tiba duluan di ruang ganti. Tak berselang lama, Keane sudah ada di hadapannya.

"Dia tampak marah, sambil memandangi wajah saya dia mengumpat saya," kata Heinze.

Heinze mengaku tak begitu lancar berbahasa Inggris ketika itu. Saat Keane mengatakan 'persetan', Heinze pun membalas dengan kata yang sama.

"Saya tahu apa artinya persetan karena terkadang kata-kata kasarlah yang terlebih dulu kita pelajari dari sebuah bahasa," kata Heinze.

Hanya berselang detik, Heinze mengaku tak ingat apa-apa. Ia berakhir terkapar di lantai dan merasakan pusing di kepala. Ternyata Keane sudah melepaskan pukulan ke arah Heinze. Bukan perkara sulit bagi Keane karena ia piawai bertinju. Keane bahkan menggeluti tinju sebelum fokus menjadi pesepak bola profesional.

"Saya bahkan tak sempat mengayunkan tangan saya (untuk membalas pukulan tangan Keane)," kata Heinze.

Usai insiden tersebut, Heinze dipanggil pelatih Sir Alex Ferguson. Sang bos mengungkapkan, dia tahu kejadian di ruang ganti itu. Heinze pun meminta saran kepada Ferguson apakah dia perlu meminta maaf.

"Saya sadar, sebagai orang baru, sikap saya menghina seorang kapten, pemimpin, idola para suporter seperti Keane adalah kesalahan sangat besar," kata Heinze.

Namun saat itu, kata Heinze, Ferguson tak menyarankan harus ada permintaan maaf. "Tak apa, Keane memang begitu orangnya, dia pasti sudah melupakan kejadian itu," kata Ferguson.

Saat itu, Heinze merasa nasihat dari Ferguson tidak membantunya. Keesokan harinya saat latihan, Heinze masih menyimpan ketakutan berkomunikasi dengan Keane. Heinze sudah bersiap mengantisipasi hal terburuk, saat ia kemudian berduel bola dengan Keane.

Akan tetapi, pemain yang kala itu baru dua bulan dibeli dari Paris Saint Germain (PSG) kemudian paham alasan Ferguson menyarankannya tak perlu meminta maaf. Sebab, justru Keane yang kemudian menasihatinya dan menenangkannya.

"Hati-hati...apa yang terjadi di lapangan tetap di lapangan, yang terjadi di ruang ganti berakhir di sana," kata Heinze menirukan ucapan Keane.

Dari situ, Heinze mulai sangat mengagumi Keane. "Dia orang yang luar biasa. Dia kapten terbaik yang pernah dimiliki MU," kata Heinze.

Heinze membela MU dari 2004 sampai 2007. Kala itu ia meminta dijual ke Liverpool tapi United memilih melepasnya ke Real Madrid. Tak lama usai pensiun 2014 silam, Heinze mengaku menyesal pernah meninggalkan Old Trafford.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement