Rabu 14 Jun 2017 14:53 WIB

Sukabumi Buka Puskesmas 24 Jam Bantu Akses Kesehatan Mudik

Rep: Riga Iman/ Red: Indira Rezkisari
Petugas Puskesmas memberikan vaksin pada pasien (ilustrasi).
Foto: ANTARA FOTO/ Feny Selly
Petugas Puskesmas memberikan vaksin pada pasien (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Sebanyak empat unit puskesmas di Kota Sukabumi akan beroperasi selama 24 jam. Keberadaan puskesmas ini diharapkan mampu membantu warga mendapatkan akses kesehatan selama momen arus mudik dan balik Lebaran.

''Dari 15 puskesmas yang ada di kota, sebanyak empat unit akan buka 24 jam,'' terang Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi Ritaneny kepada wartawan Rabu (14/6). Petugas kesehatan di sana akan melayani warga 24 jam penuh selama momen arus mudik dan balik Lebaran.

Diterangkan Rita, puskesmas lainnya pun akan tetap melayani warga dengan sistem jadwal piket bagi pegawai. Hal ini lanjut dia dikarenakan pegawai puskesmas pun memiliki hak libur seperti yang lain.

Selain puskesmas lanjut Rita, sebanyak enam rumah sakit di Kota Sukabumi juga diwajibkan membuka sistem pelayanan kedaruratan. Dari enam rumah itu sebanyak dua unit dikelola pemerintah yakni RSUD R Syamsudin SH dan RSUD Al Mulk.

Jumlah pegawai kesehatan yang dikerahkan untuk pelayanan mudik kata Rita mencapai sekitar 220 orang. Sementara itu kata dia fasilitas yang disiapkan di lapangan yakni enam unit ambulans yang ada di enam rumah sakit dan tiga unit ambulans di Dinkes.

Dinkes juga ungkap Rita akan membuka posko layanan kesehatan di Terminal Tipe A Kota Sukabumi. Nantinya terang dia para awak bus terutama sopir akan menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum membawa kendaraan menuju lokasi mudik.

'' Pemeriksaan kesehatan awak bus untuk menjamin agar pada saat mengendarai kendaraan tidak mengalami masalah,'' cetus Rita. Sehingga kata dia para penumpang bisa dengan selamat tiba di kampung halamannya masing-masing.

Petugas kesehatan juga ungkap Rita diminta untuk mengantisipasi munculnya penyakit pada saat Lebaran. Misalnya diare dan keracunan makanan.

Jenis penyakit tersebut itu timbul kata dia karena perubahan pola makan. Di mana, ada warga yang ingin makan beragam makanan yang ada saat Lebaran setelah sebelumnya selama sebulan menjalankan ibadah puasa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement