REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Farah Quinn merupakan juru masak terkenal yang senang jalan-jalan. Ketika jalan-jalan, ada barang-barang yang wajib dibelinya untuk dijadikan kenang-kenangan bahkan dipakainya kalau ada kesempatan. Apakah itu?
“Biasanya saya liburan ke mana saja suka beli pakaian daerah, enggak terlalu banyak, tapi ada beberapa, kalau traveling suka beli pakaian daerah, kadang baju nasional daerah. Misalnya di Indonesia, saya suka batik dan songket karena dari Palembang. Itu suka dijahit lagi,” jelasnya.
Namun tidak semua baju tradisional ia beli, karena memang ada beberapa baju tradisional yang tidak bisa dipakai sehari-hari. Baju tradisonal Indonesia yang akhir-akhir ini yang Farah suka dan sering pakai adalah kebaya tradisional. “Kebaya Bali bisa dipakai sehari-hari. Saya ingin pakai kebaya dan batik lebih banyak lagi, itu tradisi kita, tradisi yang jangan sampai hilang. Karena pengaruh busana kita kebanyakan kiblat ke mode Timur Tengah, banyak hijab, kerudung, sebenarnya mode kita yang Indonesia adalah kebaya, batik, itu yang harus kita lihat lagi,” ujarnya.
Selain dalam negeri, ketika berlibur keluar negeri, Farah juga kerap membeli baju khas daerah yang ia kunjungi, misalnya Srilanka atau India yang mempunyai aneka koleksi selendang. “Saya bukan tipe orang konsumtif, kalau saya beli saya pikir dulu, saya suka menghemat, apapun yang saya beli agak dipikir dua kali,” tambahnya.
Menurutnya, gaya busana adalah pernyataan diri. Yakni, apa yang mau ditunjukkan ke orang lain dari cara berpakaian.