REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT -- Kasus temuan bayi di lubang kloset toilet Citimall Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng, diduga merupakan kesengajaan pelaku. Polisi hingga kini masih memburu tersangka.
"Intinya (dari rekaman kamera tersembunyi) sangat kelihatan. Pelaku masuk ke mal, langsung ke kamar mandi, setelah itu keluar. Jadi memang sepertinya tidak ada niatan untuk belanja dan sebagainya. Memang benar-benar masuk ke dalam mal, langsung ke kamar mandi," kata Kepala Satuan Reskrim Polres Kotawaringin Timur, AKP Erwin Togar Haasian di Sampit, Rabu (14/6).
Gambaran itu terlihat dari hasil kamera tersembunyi yang dipasang di lingkungan Citimall Sampit. Dari beberapa closed circuit television (CCTV), terlihat rangkaian kedatangan perempuan yang diduga melahirkan dan meninggalkan bayinya masuk dalam kloset toilet wanita di lantai dua Citimall pada Selasa (13/6) malam.
Meski begitu, Erwin mengaku masih menyelidiki identitas perempuan tersebut. Pihaknya masih mempelajari hasil rekaman kamera tersembunyi tersebut. Saat ditemukan petugas kebersihan sekitar pukul 19.35 WIB, bayi laki-laki seberat 0,6 kilogram itu masih hidup dan langsung dibawa ke RSUD dr Murjani Sampit dengan harapan masih bisa diselamatkan.
Namun ternyata, bayi malang itu meninggal dunia pada Rabu sekitar pukul 00.20 WIB. "Kami sudah meminta keterangan pihak Citimall. Kami juga akan melakukan visum dan mengambil sampel DNA janin sehingga ketika ibunya ditemukan atau ada yang dicurigai sebagai ibunya maka bisa dilakukan tes DNA," ujar Erwin.
Associate Director Marketing and Communication PT Nirvana Wastu Pratama selaku perusahaan induk pengelola Citimall Sampit, Teges Prita Soraya mengatakan, pihaknya sudah berupaya semaksimal mungkin membantu penanganan kejadian ini. "Manajemen Citimall sudah berupaya sepenuhnya sesuai prosedur untuk keadaan darurat dalam menindaklanjuti kejadian penemuan serta penyelamatan bayi yang ditemukan di dalam area Citimall Sampit dengan berkoordinasi secara intens dan cepat bersama pihak kepolisian dan rumah sakit," kata Teges.