Rabu 14 Jun 2017 18:04 WIB

IHSG Ditutup di Rekor Tertinggi, Ini Pemicunya

Red: Nur Aini
Pengunjung melintas didekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Jumat (2/6).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pengunjung melintas didekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Jumat (2/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Indonesia, Rabu (144/6), ditutup melanjutkan penguatan hingga mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah ke level 5.792,89 poin.

IHSG BEI ditutup naik 85,25 poin atau 1,49 persen menjadi 5.792,89 poin. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak menguat 16,30 poin (1,70 persen) menjadi 974,17 poin.

Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Rabu mengatakan bahwa pelaku pasar domestik yang optimistis terhadap fundamental ekonomi nasional menjadi salah satu faktor yang mendorong IHSG mengalami apresiasi hingga membukukan rekor baru.

"Pernyataan positif Dana Moneter Internasional (IMF) terhadap Indonesia mengenai kinerja makroekonomi dan stabilitas sistem keuangan yang terjaga mendorong pelaku pasar saham melakukan akumulasi," katanya.

Kendati demikian, ia mengatakan bahwa pelaku pasar asing yang melakukan aksi lepas saham menahan penguatan IHSG lebih tinggi. Sentimen The Fed yang akan menaikan suku bunga acuannya membuat pelaku pasar asing cenderung keluar dari pasar saham domestik. Berdasarkan data BEI, pelaku pasar asing mencatatkan jual bersih atau foreign net sell sebesar Rp233,81 miliar pada Rabu (14/6) ini.

Analis Indosurya Mandiri Sekuritas William Surya Wijaya menambahkan bahwa pola gerak IHSG terlihat masih berada dalam rentang konsolidasi dengan potensi kenaikan yang masih terlihat cukup besar. "Namun, peluang koreksi juga masih dapat terjadi. Diharapkan, situasi itu nantinya dapat dimanfaatkan investor yang memiliki orientasi investasi jangka panjang untuk melakukan pembelian," katanya.

Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan pada hari ini sebanyak 325.658 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 7,906 miliar lembar saham senilai Rp 6,302 triliun. Sebanyak 229 saham naik, 118 saham menurun, dan 95 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.

Di bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei turun 15,23 poin (0,08 persen) ke 19.883,52, indeks Hang Seng menguat 23,80 poin (0,09 persen) ke 25.875,90, dan Straits Times melemah 6,16 poin (0,19 persen) posisi 3.251,36.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement