Kamis 15 Jun 2017 08:23 WIB

12 Tewas Akibat Kebakaran Apartemen London

Sisa bangunan apartemen Greenfell Tower yang terbakar di Kensington Utara, London, (14/6).
Foto: EPA
Sisa bangunan apartemen Greenfell Tower yang terbakar di Kensington Utara, London, (14/6).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Jumlah korban jiwa dalam kebakaran yang melahap satu blok apartemen yang menjulang tinggi di London, Inggris, mencapai dua kali lipat jumlahnya pada Rabu malam (14/6), dan jumlah korban jiwa diperkirakan bertambah lagi.

Sampai larut malam, 12 orang telah dikonfirmasi tewas dalam kebakaran mengerikan di Grenfell Tower, yang memiliki 24 lantai dan menjadi tempat tinggal 400 sampai 600 orang London di 120 apartemen.

Sebanyak 80 orang telah dibawa ke rumah sakit di seluruh London, sebagian dalam kondisi kritis akibat luka barat. London Evening Standard melaporkan banyak dari ratusan penghuni blok menara tersebut masih belum ditemukan.

Komandan Polisi Meteropolitan Stuart Cundy mengatakan ia menduga jumlah korban jiwa bisa bertambah, tapi sejauh ini tak ada data yang disiarkan menunjukkan jumlah sesungguhnya orang yang hilang.

Beberapa saksi mata menggambarkan bagaimana seorang ibu yang putus-asa berteriak ke arah orang-orang dari lantai sembilan atau 10. Ia memohon mereka menangkap bayinya.

Menurut laporan, ibu itu kemudian melemparkan bayinya dari flat apartemen dan bayi tersebut ditangkap oleh seorang lelaki yang berdiri di bawah. Tidak diketahui apa yang terjadi dengan ibu bayi itu.

Saat petugas pertolongan melanjutkan tugas berat mereka menjelajahi menara yang terbakar tersebut, jumlah orang yang kehilangan nyawa akibat panasnya api diperkirakan bertambah. Perdana Menteri Inggris Theresa May pada Rabu malam menjanjikan penyelidikan penuh mengenai penyebab tragedi itu.

Blok menara apartemen tersebut, yang berusia lebih dari 40 tahun, baru setahun lalu diperbaiki dengan biaya lebih dari 10 juta dolar AS.

Media lokal melaporkan warga telah menyampaikan keluhan ke para pejabat dewan mengenai pekerjaan tersebut. Pada Rabu dini hari, api menyala di sekitar lantai empat bangunan itu, dan dalam waktu beberapa menit menara itu sudah dilahap si jago merah.

Peristiwa tersebut berubah menjadi pemandangan yang mengerikan, saat sebagai penghuni, sejumlah dari mereka berada di antara kobaran api, melompat hingga menemui ajal saat mereka berusaha menyelamatkan diri dari si jago merah.

Penghuni lain terlihat dan dilaporkan terjebak di apartemen mereka; mereka berteriak minta tolong.

Perdana Menteri Theresa May memerintahkan diadakannya pertemuan Civil Contingencies Secretariat untuk mengkoordinasikan reaksi terhadap tragedi Grenfell Tower.

May mengatakan di dalam pernyataannya, "Segera setelah pemulihan dituntaskan, penyelidikan akan dilakukan. Tak mungkin untuk memahami kengerian yang telah dilalui orang-orang." Ia menggambarkan kebakaran itu sebagai tragedi yang mengerikan.

Sementara itu, bahkan saat operasi pertolongan dan pemulihan berlangsung, perdebatan terjadi mengenai keamanan blok apartemen yang menjulang tinggi. Grenfell Tower berada di Latimer Road, di Wilayah Kensington dan Chelsea di London Barat, dan menjadi bagian dari kompleks permusahan sosial besar dengan 1.000 tempat tinggal yang dikenal sebagai Lancaster West Estate.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement