REPUBLIKA.CO.ID, CILEGON -- Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mendukung masuknya daging sapi impor asal Cile. Ia berargumen, semakin banyak variasi sumber daging, maka akan semakin kompetitif pula harga yang akan didapat.
"Karena itu jangan pernah kita tergantung hanya pada satu negara atau satu produsen saja," ujarnya, saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Cilegon, Banten, Kamis (15/6).
Sebelumnya, Indonesia hanya mengandalkan pasokan daging sapi dari Australia. Namun, belakangan Indonesia mulai mengimpor daging sapi dari Meksiko dan Spanyol.
Menurut Mendag, sejak masuknya daging dari benua Amerika dan Eropa tersebut, harga yang ditawarkan Australia sedikit turun. Mendag meyakini hal ini tidak akan terjadi jika Indonesia tidak membuka keran impor dari negara lain. "Artinya terjadi persaingan harga," ucapnya.
Jika daging sapi dari Cile masuk, ia menegaskan komoditas tersebut harus dijual dengan harga maksimal Rp 90 ribu per kilogram. Harga itu sedikit lebih mahal dibanding Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah untuk daging kerbau impor beku asal India, yakni Rp 80 ribu per kilogram.
Cile memang tengah menjajaki peluang untuk memasok daging sapi ke Indonesia. Duta Besar Cile Gonzalo Mendoza, saat melakukan pertemuan dengan Menteri Pertanian Amran Sulaiman pada Rabu (14/6) lalu, menjamin daging sapi mereka bebas dari penyakit. Mereka juga menyanggupi untuk menyediakan daging bersertifikat halal.